JAKARTA – Dalam momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional, Presiden Prabowo Subianto menegaskan keseriusannya memperbaiki infrastruktur pendidikan di Indonesia.
Bertempat di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Kamis (2/5), Prabowo menyuarakan keprihatinannya atas masih banyaknya sekolah dengan fasilitas yang memprihatinkan—bahkan ada yang hanya memiliki satu toilet untuk seluruh siswa.
“Bagaimana bisa sekolah hanya punya satu toilet? Anggarannya ada, tapi kenapa tidak sampai?” ujar Prabowo dengan nada tegas di hadapan jajaran pemerintah dan pelajar.
BACA JUGA
- Prabowo Teken Sejumlah Keppres, Disebut Penting Bagi Bangsa dan Negara
- Prabowo Harap Vajiralongkorn Mau Berkunjung ke Indonesia
- Foto : Momen Presiden Prabowo Bertemu Raja dan Ratu Thailand
- Prabowo dan PM Thailand Sepakat Perangi TPPO, Indonesia Berhasil Pulangkan Korban
- Prabowo Perkuat Kerja Sama Bilateral Indonesia-Thailand
Presiden menyebut bahwa alokasi anggaran untuk perbaikan sekolah saat ini mencapai hampir Rp17 triliun, namun itu baru cukup untuk merehabilitasi sekitar 11.000 dari total lebih dari 330.000 satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Saya sudah menetapkan anggaran cukup besar, tapi tetap belum mencukupi. Maka harus ada manajemen anggaran yang sehat, bersih, dan pro-rakyat,” tegas Prabowo.
Menurutnya, solusi bukan hanya menambah dana, melainkan juga memastikan bahwa pengelolaan anggaran dilakukan dengan akal sehat dan integritas. Ia menekankan pentingnya peran kepala daerah, mulai dari gubernur hingga bupati, dalam mengawasi dan menjalankan program pendidikan secara efisien.
“Anggaran itu untuk rakyat. Jangan diselewengkan! Jangan dikorupsi dengan segala macam akal,” katanya mengingatkan para birokrat dan pejabat publik.
Presiden Prabowo juga menyerukan agar seluruh pemangku kebijakan bersatu mempercepat perbaikan fasilitas pendidikan dasar sebagai fondasi kemajuan bangsa. Ia menyebut pembangunan manusia dimulai dari ruang-ruang belajar yang layak dan sehat.
Langkah tegas ini merupakan bagian dari komitmen Prabowo dalam membangun sistem pendidikan yang adil, merata, dan berkualitas—dimulai dari hal paling mendasar: fasilitas sekolah yang manusiawi dan memadai.