JAKARTA – Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap 1 Mei menjadi simbol perjuangan pekerja untuk hak dan kondisi kerja yang layak. Namun, fenomena PHK massal, yang semakin marak sejak pandemi COVID-19, menjadi ironi di tengah peringatan ini.
Banyak sektor mengalami efisiensi dengan pemutusan hubungan kerja, menciptakan ketidakpastian bagi buruh, terutama generasi muda. Dampaknya meluas pada kehidupan jangka panjang, seperti sulitnya memiliki rumah atau membangun keluarga, yang berpotensi memperlebar kesenjangan sosial.
Momentum Hari Buruh seharusnya menjadi pengingat bagi pemerintah dan pengusaha untuk memperbaiki sistem ketenagakerjaan agar lebih adil, berkelanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan pekerja.