JAKARTA – Forum diskusi “Roundtable 98 Cipayung”, yang terdiri dari para eksponen gerakan mahasiswa 1998 lintas kampus dan kota serta mantan aktivis kelompok Cipayung, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Monas, Jakarta.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis hari ini, forum ini menegaskan bahwa May Day merupakan momen bersejarah perjuangan kelas pekerja dunia yang patut diperingati secara bermakna. Mereka menilai, semangat perjuangan buruh sejalan dengan nilai-nilai luhur dalam Pembukaan UUD 1945 serta cita-cita Proklamasi.
“May Day adalah pengingat bahwa kesejahteraan adalah buah perjuangan yang dibangun di atas dasar persatuan,” ujar juru bicara Roundtable 98 Cipayung dalam keterangan yang diterima Holopis.com.
BACA JUGA
- Prabowo Teken Sejumlah Keppres, Disebut Penting Bagi Bangsa dan Negara
- Prabowo Harap Vajiralongkorn Mau Berkunjung ke Indonesia
- Foto : Momen Presiden Prabowo Bertemu Raja dan Ratu Thailand
- Prabowo dan PM Thailand Sepakat Perangi TPPO, Indonesia Berhasil Pulangkan Korban
- Prabowo Perkuat Kerja Sama Bilateral Indonesia-Thailand
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dinilai sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kaum buruh. Forum mencatat bahwa hanya dua presiden dalam sejarah Indonesia yang hadir secara langsung dalam peringatan May Day: Presiden Soekarno dan kini Presiden Prabowo. Momentum ini disebut sebagai langkah strategis dalam mempersatukan rakyat menuju Indonesia yang adil, sejahtera, dan modern.
Roundtable 98 Cipayung juga menyoroti kebijakan Presiden Prabowo terkait pembentukan Satgas Perlindungan PHK sebagai respons proaktif terhadap krisis global. Kebijakan ini dinilai tidak hanya melindungi para pekerja dari ancaman pemutusan hubungan kerja, namun juga menjadi langkah penyelamatan industri nasional.
Lebih lanjut, mereka memberikan apresiasi kepada pimpinan serikat pekerja yang menunjukkan kedewasaan sikap dalam mengedepankan persatuan nasional. Peringatan May Day 2025 pun diyakini akan berlangsung secara damai, kreatif, terpimpin, dan terorganisir.
Forum ini juga menaruh harapan besar pada Polri dan TNI untuk mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis dalam mengawal jalannya peringatan May Day di berbagai daerah. Mereka mengingatkan agar tidak ada tindakan represif yang dapat menciderai semangat persatuan nasional.
“Kami percaya perjuangan kaum buruh sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo untuk mengubah nasib rakyat Indonesia ke arah lebih baik,” tutup pernyataan tersebut.
Roundtable 98 Cipayung pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan May Day sebagai momen refleksi, persatuan, dan perjuangan kolektif menuju kesejahteraan bersama.
Roundtable 98 Cipayung:
1. Haris Rusly Moti (Eksponen Gerakan Mahasiswa 98 Yogyakarta)
2. Wahab Talaohu (Aktivis FAMRED 98)
3. Sangap Surbakti (Aktivis FORKOT 98)
4. David Pajung (Aktivis GMKI 98)
5. Supriyanto (Aktivis UII Yogyakarta 98)
6. Eli Salomo Sinaga (Aktivis Mahasiswa 98 Jakarta)
7. Akhmad Gojali Harahap (Aktivis 98 PMII)
8. Anto Kusumayuda (Aktivis 1998)
9. Sulaiman Haikal (Aktivis Mahasiswa 98 Jakarta)
10. Wignyo Prasetyo (Aktivis Mahasiswa 98 Jakarta)
11. Gigih Guntoro (Aktivis Mahasiswa 98 Jawa Timur)
12. Urai Zulhendri (Eksponen Gerakan Mahasiswa UI)
13. Rahman Toha (Mantan Presiden Mahasiswa UGM & mantan Ketua Umum KAMMI)
14. Achmad Suhawi (Aktivis 98 GMNI)
15. Ahmad Kailani (Aktivis 98, mantan Ketua Umum PB PII)
16. Dr. Sutomo (Alumni HMI)
17. Thurman Simanjuntak (Aktivis)
18. Hendarsam Marantoko (Aktivis & Praktisi Hukum)
19. Bungas T. Fernando Duling (Aktivis Mahasiswa 98 Jakarta)
20. Lisman Hasibuan (Aktivis Mahasiswa)
21. Revitriyoso Husodo (Aktivis 98)
22. David Herson (Aktivis Milenial & Gen Z)
23. Khalid Zabidi (Aktivis 98 ITB)
24. Panel Barus (Eksponen Gerakan Mahasiswa)
25. Donny Istiyanto Mahdi (Aktivis 98 Surabaya)
26. Fernando Rorimpandey (Aktivis 98 Trisakti)
27. Jhohannes Marbun (Aktivis Mahasiswa Yogyakarta)
28. Michael Umbas (Aktivis Gerakan Arus Bawah)
29. Dr. Kun Nurachadijat (Aktivis Mahasiswa 98 UI)
30. Samuel Nitisaputra (mantan GMKI dan Aktivis 98 Surabaya)