JAKARTA – Pengamat politik sekaligus direktur eksekutif Political Public and Policy Studies (P3S) Jerry Massie merespons positif keputusan Hasan Nasbi yang memilih untuk mengajukan pengunduran dirinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Menurutnya, pengunduran diri Hasan Nasbi adalah sesuatu yang wajar sebagai konsekuensi logis ketika seorang pejabat melakukan blunder nasional. Salah satunya adalah komentar nyeleneh Hasan Nasbi soal teror kepala babi kepada jurnalis Tempo yang akhirnya memicu sentimen negatif publik kepada pemerintahan Prabowo.
“Mundurnya Kepala CPO Hasan Nasbi pantas lantaran sejumlah komunikasi publik dan politik yang sempat blunder bahkan gaduh soal narasi kepala babi,” kata Jerry kepada Holopis.com, Rabu (30/4/2025).
BACA JUGA
Bahkan ia pun menyinggung langkah Hasan Nasbi sama seperti yang dilakukan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah. Di mana saat itu Gus Miftah mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
“Jadi sejauh ini sudah ada dua anggota kabinet Prabowo-Gibran yang mundur. Pertama adalah Gus Miftah saat mempermalukan penjual es teh. Jadi kepala babi dan es teh hingga mereka dihajar netizen,” ujarnya.
Di sisi lain, Jerry Massie juga menilai bahwa ada gap yang cukup tinggi antara Hasan Nasbi dengan Presiden Prabowo Subianto. Padahal sebagai juru bicara Kepresidenan, sosok tersebut harus memiliki akses langsung ke Presiden.
Sementara secara personal, ia pun memandang bahwa Hasan Nasbi lebih cenderung dekat dengan Joko Widodo (Jokowi) ketimbang ke Prabowo. Maka dari itu, ia berharap jabatan sebagai kehumasan di Istana harus diduduki oleh orang yang benar-benar bisa merepresentasikan Presiden.
“Saya kira wajar jika Hasan mundur dan diganti orang dekat Prabowo. Pasalnya Hasan ini lebih dekat ke Jokowi lantaran dia pernah jadi konsultan Jokowi-Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2012,” tuturnya.
Nama-nama Potensial Jadi Pengganti Hasan Nasbi
Setelah berhembus kabar Hasan Nasbi mundur dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office of the Republic of Indonesia (PCO RI), beredar nama-anam potensial untuk menduduki jabatan yang ditinggalkan pendiri Cyrus Network tersebut.
Salah satu sosok yang potensial adalah Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) yakni Angga Raka Prabowo. Nama ini muncul karena sosok tersebut merupakan orang yang memiliki kedekatan khusus dengan Prabowo Subianto. Bahkan ia menjadi Wamen sejak periode akhir Jokowi sebagai Presiden, dan berlanjut saat Prabowo resmi menjadi Presiden ke 8 RI.
Selain itu, sejumlah kegiatan Kepresidenan juga pernah ia tangani, salah satunya adalah wawancara khusus sejumlah bos media besar dengan Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Bahkan ia juga tampak cukup sering ikut menjamu sejumlah delegasi pimpinan negara sahabat yang sedang berkunjung ke Indonesia dan bersilaturrahmi dengan Presiden Prabowo Subianto.
Nama potensial lainnya adalah Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro, kemudian ada pula nama politisi Partai Gerindra yang kini menjadi Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak. Sosok Dahnil juga cukup dikenal dekat dengan Prabowo karena pernah menjadi Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan).
“Ada juga aktivis dan kader Partai Gerindra Ferry Juliantono, ada juga Riza Patria saat ini duduk di Wamen Desa,” tutur Jerry.
Pun demikian, ia menilai sosok pengganti Hasan Nasbi harus memiliki kata kunci yakni memiliki kedekatan tersendiri dengan Presiden Prabowo Subianto sehingga mampu merepresentasikan apa yang menjadi isi kepala dan hati Presiden untuk dikomunikasikan kepada publik. Selain itu, sosok tersebut juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
“Siapa Jubir Prabowo pengganti Hasan Hasbi ?,” pungkas Jerry.
.
Hasan Nasbi Ajukan Mundur per 21 April 2025
Sekadar diketahui, bahwa Hasan Nasbi menyatakan bahwa per hari Senin, 21 April 2025 awal pekan lalu menjadi hari terakhirnya berdinas di Istana Negara Jakarta. Sebab saat itu, ia sudah mengundurkan diri dari jabatannya yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Teman-teman semua hari Senin tanggal 21 April 2025 adalah hari terakhir saya menjalani aktivitas di kantor komunikasi kepresidenan,” kata Hasan Nasbi dalam monolognya di akun Instagram @TotalPolitikCom, Selasa (29/4/2025).
Namun demikian, cukup jauh dari keputusannya melepaskan jabatannya itu, pendiri Cyrus Network tersebut pernah mengatakan, bahwa dirinya hanya akan mundur ketika memang merasa tidak becus lagi dalam menjalankan tugas jabatannya tersebut.
“Kita ini setia sama orang yang memberikan tugas, kecuali ada sesuatu yang kita sudah tidak sanggup lagi,” kata Hasan Nasbi beberapa waktu lalu.
Bahkan dalam kesempatan yang sama, Hasan Nasbi juga menyatakan bahwa persoalan kesalahan dirinya dalam berbicara dan berkomunikasi secara publik sebagai representasi Presiden dan Istana Kepresidenan, tidak menjadi alasan kuat untuk dirinya mundur.
“Kalau cuman gara-gara desakan-desakan ini tentu enggak. Tapi kalau ada sesuatu yang sudah di luar kemampuan kita sudah tidak sanggup lagi, ya kita juga harus tahu diri,” ujarnya.