HolopisPolhukamSurat Pengunduran Diri Hasan Nasbi Masih Dipelajari Prabowo

Surat Pengunduran Diri Hasan Nasbi Masih Dipelajari Prabowo

JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa surat pengunduran diri Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden pada tanggal 21 April 2025 telah disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Namun demikian, Prasetyo mengatakan bahwa dokumen Hasan Nasbi tersebut masih dipelajari terlebih dahulu oleh Prabowo, apakah surat pengunduran diri tersebut nantinya akan disetujui atau tidak.

“Mengenai adanya rencana pengunduran diri daei Kepala PCO Bapak Hasan Nasbi, beliau (Prabowo) menyampaikan bahwa ‘Saya akan mempelajari terlebih dahulu‘,” kata Prasetyo di Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).

Tidak ada Topik serupa pekan ini.

Kepastian apakah Presiden Prabowo akan menyetujui pengunduran diri tersebut, Prasetyo menyatakan bahwa hal itu akan disampaikan setelah ada sikap resmi dari Presiden nantinya. Karena bisa jadi permohonan pengunduran diri tersebut ditolak.

Setelah Presiden Prabowo mempelajari surat pengunduran Hasan Nasbi, maka rencananya akan ada pertemuan lanjutan antara Presiden dengan pendiri Cyrus Network tersebut.

“Nanti kalau sudah ambil keputusan,” ujarnya.

Hasan Nasbi telah resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden atau Presidential Communication Office of the Republic of Indonesia (PCO RI). Hasan mengaku telah menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Prabowo Subianto.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh Total Politik, Dalam video yang sama, Hasan mengaku telah menandatangani dan mengirimkan surat pengunduran diri pada 21 April 2025 lalu, melalui dua koleganya, yakni Mensesneg dan Seskab.

“Maka pada hari ini, 21 April 2025 sepertinya saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tandatangani dan saya kirimkan kepada Presiden,” kata Hasan Nasbi, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (29/4).

Hasan menegaskan bahwa keputusan untuk mundur dari jabatan Kepala PCO telah dipertimbangkan secara matang dan tidak berdasarkan dorongan emosional. Ia merasa sudah waktunya untuk memberi ruang bagi sosok yang lebih layak untuk mengisi posisi tersebut.

Ia menambahkan bahwa keputusannya diambil dengan tenang dan merupakan langkah terbaik demi perbaikan komunikasi pemerintah di masa depan.

“Jadi ini bukan keputusan yang tiba-tiba dan bukan keputusan yang emosional. Ini rasanya jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang dan demi kebaikan komunikasi pemerintah di masa yang akan datang,” ujarnya.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Berita Terbaru

Berita Terkait