JAKARTA – Andre Onana menjadi salah satu pemain yang paling dikritik terkait jebloknya performa Manchestger United. Kiper Timnas Kamerun itupun mendapat pembelaan dari legenda Setan Merah, Peter Schmeichel.
Sejak merapat dari Inter Milan ke Old Trafford pada 2023, Onana dituding tampil angin-anginan alias tak konsisten di bawah mistar.
Sebagai penjaga gawang utama, pemain 29 tahun tersebut masih jauh dari kata memuaskan. Ia bahkan disebut-sebut sebagai salah satu kiper terburuk yang dimiliki Manchester United.
BACA JUGA
- Ruben Amorim Siap Out dari MU Jika…
- Hasil Liga Inggris : Chelsea, MU hingga Spurs Kompak Dipecundangi!
- Ruben Amorim Boyong Semua Pemain Inti di Laga MU vs ASEAN All Stars
- Moncer dan Jadi Andalan di Real Betis, Antony Merasa Plong Tinggalkan Manchester United
- MU vs Tottenham di Final Liga Europa, Amorim : Kami Perlu Keberuntungan
Musim ini, Onana dan kawan-kawan kembali mendapat sorotan tajam. Bagaimana tidak, tim besutan Ruben Amorim masih saja tergolek lemas di posisi ke-14 klasemen sementara Premier League 2024/2025.
Alih-alih memenangkan gelar, Setan Merah malah gagal total bersaing di empat besar. Tak pelak, nama Onana ikut terseret dan santer diberitakan dirinya masuk daftar cuci gudang yang akan dilalukan manajemen pada jendela transfer musim panas nanti.
Tapi tak semua ikut latah melayangkan kritikan. Legenda Setan Merah asal Denmark, Peter Schmeichel, justru sebaliknya.
Schmeichel mencoba mengurai semua persoalan di balik keterpurukan Manchester United. Dengan kata lain, living legend itu tak mau menumpahkan semua kegagalan ke pundak Onana.
“Ini tahun yang sulit, tahun yang sulit untuk semua orang, jadi menyalahkan satu orang saja menurut saya sangat, sangat salah. Lihat saja posisi Manchester United di Premier League. Para pemain juga sedang tidak dalam performa terbaik,” kata Schmeichel.
“Saya coba jelaskan ke orang-orang, kenapa bermain untuk Manchester United itu berbeda dibanding klub lain?,” ujarnya sembari menambahkan kalau jadi kiper itu tak segampang yang dipikirkan orang.
“Misalnya, sebagai kiper, kalau kamu membuat kesalahan, seluruh dunia akan membicarakan kesalahan itu. Kalau kamu melakukannya di klub lain di Premier League, mungkin hanya akan masuk koran keesokan harinya, tapi tidak akan dibicarakan lagi setelah itu,” tuntasnya.