JAKARTA – Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo mengakui tidak berminat untuk ambil bagian mengomentari isu ijazah palsu yang tengah dialami Presiden ke-7 RI Jokowi (Joko Widodo).
Dengan terang-terangan, pria yang pernah terlibat dalam kasus korupsi e-KTP itu menyebut bahwa dirinya tidak tertarik memberikan komentar terhadap polemik tersbeut.
“Saya tidak tertarik itu mengomentari itu ya,” kata Ganjar dalam pernyataannya pada Sabtu (26/4).
BACA JUGA
- Prabowo Ajak Negara Islam Setop Diskusi, Saatnya Bergerak Bebaskan Palestina
- Jokowi Pede Menang Jika Daftar Pencalonan Ketum PSI
- Presiden Prabowo Resmi Dianugerahi Bintang Kebesaran Tertinggi Brunei Darussalam
- Presiden Prabowo Bakal Terima Penghargaan Tertinggi dari Sultan Brunei
- Presiden Prabowo Kenang Almarhum Eddie Mardjoeki Contoh Patriot Sejati
Terlebih menurut Ganjar, kedua belah pihak masing-masing sudah memberikan penjelasan mengenai tudingan yang saat ini sedang berproses di pengadilan.
“Saya rasa dua belah pihak sudah siap membuktikan di pengadilan. Jadi mari kita berbicara yang lebih strategis untuk ke depan,” tuturnya.
Isu ijazah palsu Jokowi tersebut bahkan disampaikan Ganjar, tidak lebih menarik ketimbang isu gelombang PHK di sejumlah wilayah.
“Saya lebih tertarik mengomentari korban PHK hari ini. Bagaimana kondisi perubahan global saat ini yang musti kita respons, itu jauh lebih menarik,” tukasnya.
Polemik soal keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo masih belum menemukan titik akhir. Sidang perdana kasus ini pun telah dimulai di Pengadilan Negeri (PN) Solo pada Kamis (24/4).
Sementara sidang berjalan, Jokowi menyatakan akan menempuh langkah hukum terkait tuduhan ijazah palsu. Ada empat orang yang berpotensi dilaporkan.