HolopisPolhukamJansen Sitindaon Heran Kok Ada yang Meributkan Jokowi Ditunjuk Prabowo ke Vatikan

Jansen Sitindaon Heran Kok Ada yang Meributkan Jokowi Ditunjuk Prabowo ke Vatikan

Siapa sajapun bisa ditunjuk Presiden Prabowo yang sedang menjabat menjadi utusan khususnya mewakili Republik Indonesia. Termasuk 3 mantan Presiden Indonesia yang masih hidup.

JAKARTA – Wasekjen DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menilai bahwa masyarakat Indonesia tengah dikuras energinya dengan sesuatu yang sebenarnya tidak memiliki korelasi pada pembangunan nasional. Salah satunya adalah meributkan mengapa Presiden Prabowo Subianto mengutus Joko Widodo menghadiri Misa Suci Pemakaman Paus Fransiskus di Roma, Italia.

“Kita ini kadang senang meributi hal remeh temeh dan pepesan kosong,” kata Jansen dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Minggu (27/4/2025).

Menurutnya, penunjukan Presiden ke 7 Jokowi untuk mewakili Presiden ke 8 Prabowo Subianto menghadiri acara suci pemakaman Paus Fransiskus sudah benar. Apalagi memang di hari yang sama, Prabowo sedang berhalangan.

“Karena tidak bisa menghadiri langsung, sudah benar itu Presiden Prabowo menunjuk pak Jokowi jadi pimpinan utusan khusus Republik Indonesia menghadiri pemakaman Paus,” ujarnya.

Bagi Jansen, penunjukan 4 (empat) utusan khusus dari pemerintah Indonesia tersebut juga merupakan bentuk penghormatan kepada tuan rumah Negara Vatikan. Keempat utusan khusus Presiden Prabowo antara lain ; Joko Widodo, Thomas Djiwandono, Ignatius Jonan, dan Natalius Pigai.

“Dan itu juga untuk menghargai tuan rumah Vatikan. Dan utusan dari negara lain yang hadir juga rata-rata memang Kepala Negara/Pemerintahan ketika pak Jokowi jadi Presiden dulu. Jadi teman-temannya,” sambung Jansen.

Selain itu, ada alasan emosional yang juga menjadi alasan di balik penunjukan Jokowi ke Vatikan. Sebab dalam acara perjalanan Paus dalam misi Apostolik tahun 2024 lalu, Jokowi saat itu adalah Presiden Republik Indonesia.

“Dan ketika Paus tahun lalu ke Indonesia baik sebagai pimpinan ummat Katholik dunia maupun Kepala Negara Vatikan, memang pak Jokowi juga yang menerima. Karena waktu itu Presidennya masih beliau. Jadi ada dasar historisnya juga kehadiran beliau karena memang mengenal Paus Fransiskus yang meninggal ini,” tuturnya.

Oleh sebab itu, ia pun memandang bahwa sebenarnya mempermasalahkan Jokowi hadir ke Vatikan sebenarnya pun sangat tidak substantif sama sekali. Bahwa ia menilai hal itu hanya sebatas upaya sejumlah orang untuk sekadar mencari bahan keributan saja.

“Jadi ini sebenarnya hal yang tidak perlu dikritisi, dipolemikkan apalagi diributi,” lanjutnya.

Terlebih kata Jansen, persoalan utusan khusus tersebut pun tidak perlu diperdebatkan sebab Prabowo sebagai Presiden memiliki hak prerogatif penuh menunjuk siapa pun untuk melakukan tugas-tugas sepanjang tidak melanggar Undang-Undang yang berlaku.

“Siapa sajapun bisa ditunjuk Presiden Prabowo yang sedang menjabat menjadi utusan khususnya mewakili Republik Indonesia. Termasuk 3 mantan Presiden Indonesia yang masih hidup,” tukasnya.

“Karena para mantan Presiden ini sesungguhnya adalah asset bangsa kita untuk diplomasi internasional dan kebutuhan lainnya. Termasuk untuk menghargai negara luar ketika Presiden yang sedang menjabat tidak bisa hadir,” pungkas Jansen.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Berita Terbaru

Berita Terkait