JAKARTA – Pada saat Misa Pemakaman Paus Fransiskus kemarin, terjadi pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Uniknya, pertemuan ini terjadi setelah pertikaian mereka yang menghebihkan dunia beberapa bulan yang lalu
Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa pertemuan it berpotensi menjadi pertemuan bersejarah jika bisa membawa perdamaian seperti yang ia harapkan.
Ia kemudian mengatakan bahwa pertemuan antara dirinya Donald Trump adalah pertemuan produktif dan berhasil membahas banyak hal.
BACA JUGA
“Kami berharap ada hasil dari semua hal yang dibicarakan,” katanya, dikutip Holopis.com, Minggu (27/4).
Zelenkyy kemudian mengatakan bahwa pertemuan itu sangat simbolis dan tak ragu-ragu berterima kasih kepada Presiden Donald Trump.
“Itu adalah pertemuan yang sangat simbolis yang berpotensi menjadi bersejarah jika kita mencapai hasil bersama. Terima kasih Presiden Donald Trump,” tutup Zelenskyy.
Sementara itu Donald Trump kemudian memberikan komentar yang keras untuk Rusia. Ia mengatakan bahwa tidak ada asalah untuk Vladimir Putin menembakkan rudal ke wilayah masyarakat tak berdosa.
“Tidak ada alasan bagi Putin untuk menembakkan rudal ke wilayah sipil, kota-kota dan desa-desa selama beberapa hari terakhir,” kata Trump.
Trump kemudian menuding bahwa Putin memang sengaja agar perang ini terus bekepanjangan dan memanfaatkan dirinya.
“Itu membuat saya berpikir bahwa mungkin dia tidak ingin menghentikan perang, dia hanya memanfaatkan saya, dan harus ditangani dengan cara yang berbeda, melalui perbankan katau sanksi sekunder?,” kata Trump.
Pendapat Trump tersebut dinilai sangat berbeda dari perspektif-perspektifnya sebelumnya. Biasanya, Donald Trump kerap kali memberikan kritikan kepada Volodumur Zelenskyy dan kerap kali memuji Putin.
Menurut Gedung Putih dikutip, kedua pemimpin negara itu bertemu secara tertutup dan melakukan diskusi yang produktif. Mereka bertemu di dalam Basilika Santo Petrus, setelah keduanya memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.
