JAKARTA – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin merespon sikap Ketua Umum PAN Zukifli Hasan atau Zulhas yang mendukung Prabowo Subianto maju di Pilpres 2029.
Cak Imin yang pernah tersandung kasus korupsi di Kemenakertrans itu pun menyindir deklarasi itu terlalu tergesa-gesa dilakukan oleh Zulhas.
“Ya kan masih lama, tergesa-gesa,” kata Cak Imin di Jakarta pada Rabu (23/4).
BACA JUGA
- Ini Sejumlah Poin Kesepakatan Presiden Prabowo dengan PM Australia
- Prabowo Subianto dan Anthony Albanese Sepakat Perkuat Kemitraan Strategis 2025-2029
- Prabowo Ajak PM Australia Liburan di Hambalang : “Saya Akan Ajak Naik Kuda”
- Meriam, Lagu Kebangsaan, dan Ribuan Pelajar Warnai Kunjungan PM Australia ke Jakarta
- Dari Pertahanan hingga Energi Bersih: Ini Hasil Pertemuan Indonesia–Australia
Cak Imin bahkan menegaskan, umur kabinet pembantu Presiden Prabowo Subianto saat ini masih terbilang sangat muda.
“Tergesa-gesa amat sih. Baru jadi menteri 6 bulan,” imbuhnya.
Mengenai pernyataannya soal arahan Presiden Prabowo agar kabinet merapatkan barisan, Cak Imin mengatakan hal tersebut dalam rangka menghadapi tantangan global.
“Kita mensolidkan supaya menghadapi tantangan global menghadapi kebutuhan ekonomi nasional ini percepatan harus merapatkan barisan,” kilahnya.
Cak Imin membantah anggapan arahan Prabowo untuk merapatkan barisan menteri berkaitan dengan Pemilu 2029.
“Wah, masih jauh, masih jauh, masih jauh. Pemilu masih jauh,” dalihnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PAN (Partai Amanat Nasional) Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa dirinya sudah memberikan tiket dukungan apabila Presiden Prabowo Subianto bakal kembali maju di momen Pilpres 2029.
Dalam kegiatan halal bihalal PAN di Jakarta, Zulkifli Hasan yang pernah tersangkut kasus korupsi sewaktu menjabat Menteri Kehutanan itu mengaku dirinya sudah berbicara langsung dengan Prabowo mengenai Pilpres 2029.
“Saya juga sampaikan kepada Pak Prabowo yang penting, Pak, partai saya besar. Itu yang paling penting. Kalau capres silakan,” kata pria yang akrab disapa Zulhas tersebut pada Minggu (20/4).
Kendati demikian, Zulhas menegaskan bahwa dirinya juga memberikan syarat kepada Prabowo apabila memang ingin maju di Pilpres 2029. Dimana Zulhas meminta agar dilibatkan dalam pembahasan sosok calon wakil presiden.
“Kalau wapres kita bicara, iya kan, kita bicara, gitu. Jadi lihat kekuatan kita seperti ini,” tukasnya.
Meski begitu, Zulhas memberikan isyarat bahwa di Pemilu 2029 PAN tidak akan memaksakan kursi cawapres. Dalam kesempatan tersebut, Zulhas hanya mewanti-wanti agar kader PAN satu komando dan tidak saling bertengkar soal politik.
“Saya hanya minta 1 syarat, satu komando. Habis waktu kita bertengkar soal politik, jangan lagi. Kita ingin jadi 4 besar itu tujuan kita. Tujuan kita bukan ingin bertengkar,” ucapnya.