JAKARTA – Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) mengungkapkan perkembangan persiapan pelaksanaan retret kepala daerah gelombang dua.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menjelaskan bahwa retret gelombang kedua itu rencananya akan diikuti 52 kepala daerah di Magelang atau Bandung.
“Diperkirakan akan ada 52 kepala daerah yang akan ikut. Bisa saja di Magelang atau bisa saja di tempat lain, salah satunya adalah di IPDN di Bandung,” kata Bima Arya dalam keterangannya pada Selasa (22/4).
Tidak ada Topik serupa pekan ini.
Kendati demikian, Bima Arya belum bisa memastikan jadwal pelaksanaan tersebut akan digelar.
“Belum ada kepastiannya (jadwal), masih menunggu waktu yang pas disesuaikan dengan agenda pemerintahan. Ya mungkin di bulan Mei lah mudah-mudahan bisa di bulan Mei,” ujarnya.
Bima Arya pun menjelaskan bahwa pihaknya sudah mematangkan konsep pelaksanaan retret kepala daerah gelombang kedua.
“Retret kedua konsepnya sudah selesai. Kami menunggu arahan lebih lanjut dari pimpinan, dari Pak Mensesneg, dari Bapak Presiden tentunya, dan Pak Menteri Dalam Negeri juga telah menyetujui konsepnya,” jelasnya.
“Tinggal kita finalisasi terkait dengan hal-hal yang sifatnya lebih teknis sebetulnya jadwalnya kapan, yang mana yang kira-kira sesuai dengan jadwal kepala daerah,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan perkembangan rencana pelaksanaan retret kepala daerah gelombang kedua yang akan segera dilakukan.
Hal itu menyusul telah dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan John Tabo-Ones Pahabol serta Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani-Hellyana oleh Presiden Prabowo.
Mantan Kapolri itu menyebut bahwa pihaknya masih menyiapkan sejumlah skenario yang akan disiapkan pada retret gelombang kedua.
“Jadi sudah kita buat skenario nanti kita tambah yang dua ini, nanti kita sampaikan,” kata Tito dalam keterangannya pada Kamis (17/4).
Kendati demikian, Tito belum bisa memberikan jawaban mengenai lokasi pelaksanaan retret tersebut. Lagi-lagi Tito berdalih bahwa pihaknya masih menyiapkan beberapa skenario, namun tidak menjelaskan lebih detail mengenai skenario tersebut.