JAKARTA – Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar menulis sebuah pesan duka yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik dunia.
Bermodal pena, pesan itu ditulisnya di sebuah kertas dalam suasana hening dan penuh hormat di ruang tamu kehormatan, Kedutaan Besar Vatikan, di Jakarta, pada Selasa (22/4) siang.
“Atas nama Kementerian Agama dan Masjid Istiqlal, saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada seluruh umat Katolik dan gereja,” tulis Menag Nasaruddin Umar, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (22/4).
BACA JUGA
- PPIH Arab Saudi Komitmen Beri yang Terbaik Saat Masa Transisi Sistem Layanan Haji
- Jamaah Haji Terpisah dari Keluarga? Ini Prosedur Penggabungannya
- PPIH Janji Satukan Kembali Jamaah yang Terpisah dengan Keluarga di Mekkah
- Paus Leo XIV Resmi Kenakan Cincin Nelayan
- Gelombang II Dimulai, 14 Kloter Tiba di Jeddah
“Paus Fransiskus adalah sosok yang penuh kasih, damai, dan baik hati, dan kepergiannya akan sangat dirindukan,” imbuhnya.
Dalam pesan yang ditulisnya langsung dengan tangan, Menag yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengenang sosok Paus Fransiskus sebagai cahaya yang pernah menyinari dunia dengan pesan-pesan perdamaian dan kemanusiaan.
“‘Sebuah cahaya dari Sang Paus’ telah berpulang, namun meninggalkan kenangan yang tak terlupakan bagi setiap orang yang pernah bertemu atau mendengarkan beliau selama bertahun-tahun,” tuturnya.
Ia pun tak lupa akan momen penting ketika Paus Fransiskus berkunjung ke Jakarta pada September 2024, kunjungan yang kini dikenang sebagai perjumpaan lintas iman yang penuh makna dan kehangatan.
“Kunjungannya ke Jakarta, Indonesia, pada bulan September 2024 kini terasa semakin menyentuh,” sambung Menag.
Di akhir pesannya, Nasaruddin menutup dengan kalimat singkat, namun sarat akan makna yang tersirat di baliknya.
“Hari ini, kita semua mendoakannya (Paus Fransiskus),” tutup Menag Nasaruddin.
Adapun kehadiran Menteri Agama di Kedutaan Vatikan tak hanya sebagai simbol diplomasi antarnegara, tapi juga wujud nyata solidaritas antarpemeluk agama di tengah kehilangan yang dirasakan umat Katolik dunia.