JAKARTA – Pemimpin Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus meninggal dunia pada hari Senin (22/4) dan membuat sedih banyak umat dari berbagai keyakinan di dunia. Paus Fransiskus yang meninggal dunia usia 88 tahun meninggal dunia karena menderita stroke dan serangan jantung.
Tak hanya itu, Paus Fransiskus juga mengalami beberapa kondisi kesehatan lainnya seperti koma dan diikuti gagal jantung. Dokter Vatikan Andrea Arcangeli mengatakan bahwa Paus Fransiskus meninggal dunia karena serangan jantung dan stroke yang sudah tidak dapat disembuhkan. Tak hanya itu, Andrea juga menebutkan bahwa Paus Fransiskus sempat mengalami stroke.
Lebih lanjut, Paus Fransiskus juga menderita tekanan darah tinggi dan juga diabetes.Membahas stroke, ini adalah kondisi serius yang harus segera ditangani agar menghindari akibat fatal. Berikut ini tanda-tanda penyakit stroke yang diderita Paus Fransiskus sebelum meninggal dunia.
BACA JUGA
Tanda-tanda Stroke
Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi.
Beberapa tanda-tanda stroke meliputi :
- Kelemahan atau mati rasa mendadak pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
- Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan.
- Gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata.
- Sakit kepala parah yang muncul tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
- Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, penting untuk segera mencari bantuan medis, karena penanganan yang cepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan.
Sebelum meninggal dunia pada hari ini, Senin (21/4), Paus Fransiskus sempat dirawat di rumah sakit di Roma karena infeksi pernapasan. Paus kembali melakukan misa publik pada Misa Vigili Paskah pada Sabtu Suci, untuk pertama kalinya sejak sembuh dari bronkitis.
Kemudian, Paus pun dirawat kembali di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada hari Jumat, 14 Februari 2025, setelah menderita bronkitis selama beberapa hari. Situasi klinis Paus Fransiskus berangsur-angsur memburuk, dan dokternya mendiagnosis pneumonia bilateral pada hari Selasa, 18 Februari.
Terakhir, ia melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia. Ia tiba di Jakarta pada 3 sampai 6 September 2024. Banyak kegiatan dilakukan termasuk melakukan kunjungan ke Masjid Istiqlal Jakarta dan bertemu langsung dengan Imam Masjid Prof Nasaruddin Umar.