JAKARTA – Harga emas Antam (ANTM) diproyeksi akan terus mengalami kenaikan signifikan hingga menyentuh level Rp2,3 juta per gram pada tahun 2025 ini.
Per hari ini saja, Selasa (22/4), harga emas cetakan PT Aneka Tambang Tbk tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp36.000, tembus ke level Rp2.016.000 per gram. Ini menjadi rekor tertinggi.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, kenaikan harga logam mulia tersebut salah satunya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan.
BACA JUGA
Pasalnya, permintaan akan emas terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi pada emas yang dinilai sebagai aset lindung nilai atau safe haven tersebut.
“Permintaan cukup banyak ya apalagi yang pertama orang bilang FOMO-FOMO ya. Sekarang sudah berubah, jadi masyarakat sudah melek investasi, mereka berbondong-bondong melakukan pembelian terhadap logam mulia,” ujar Ibrahim dalam keterangannya, dikutip Holopis.com, Selasa (22/4).
Menurut Ibrahim, distribusi logam mulia Antam yang berkurang semakin memperparah kondisi saat ini. Sehingga lonjakan harga emas Antam, khususnya semakin meniadi-jadi.
“Rupanya logam mulia ini mengalami distribusinya itu berkurang ya artinya apa kalau permintaannya banyak barangnya sedikit itu yang membuat harga logam mulia terus mengalami kenaikan,” katanya.
Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada logam mulia batangan, tetapi juga pada emas perhiasan. Ibrahim memperkirakan dengan tren saat ini, harga emas Antam berpeluang besar mencapai Rp2.300.000 per gram.
Ia juga mencatat adanya fenomena masyarakat yang menjual emas perhiasan dengan keuntungan signifikan, di samping mereka yang terus melakukan pembelian.
“Permasalahan utama di sini adalah kekurangan logam mulia ya di Antam yang membuat lonjakan-lonjakan terhadap logam mulia di Indonesia,” ujar Ibrahim.
Selain harga emas Antam, harga emas dunia juga terus mencatatkan rekor kenaikan. Pada pagi tadi misalnya, harga emas dunia berada di USD3.453 per troy ons, dan Ibrahim memprediksi dalam hitungan hari akan menyentuh USD3.500.
“Artinya apa? Dalam Mei 3.600 terus kemungkinan besar akan tercapai. Saya akan merevisi kembali untuk harga emas dunia yang tadinya di kuartal ketiga itu di 3.600, kemungkinan besar saya akan masuk di 3.700 dolar per troy on,” kata Ibrahim.
Salah satu faktor utama pendorong kenaikan harga emas dunia adalah tensi antara Presiden AS Donald Trump dan Ketua The Federal Reserve Jerome Powell terkait kebijakan suku bunga.
“Yang menyebabkan harga emas dunia kemudian logam mulia ini terus naik? Salah satunya adalah yang terbaru adalah serangan baru ya dari Trump terhadap Ketua The Fed, Bank Central Amerika, Powell,” ujarnya.
Meskipun data inflasi AS menunjukkan penurunan yang sesuai ekspektasi, Powell masih mempertahankan suku bunga tinggi dengan alasan kekhawatiran terhadap dampak perang dagang terhadap perlambatan ekonomi AS.
Langkah ini dikritik oleh Presiden Trump yang menginginkan adanya penurunan suku bunga untuk menghindari potensi resesi.
Adapun secara teknikal, Ibrahim melihat harga emas dunia terus menunjukkan tren kenaikan yang signifikan dan berpotensi mencapai USD3.500 pada bulan April 2025 ini.