HolopisRagam19 April Resmi Ditetapkan Sebagai Hari Keris Nasional

19 April Resmi Ditetapkan Sebagai Hari Keris Nasional

JAKARTA – Sebuah tonggak sejarah penting bagi kebudayaan Indonesia resmi tercatat. Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, secara resmi mencanangkan 19 April sebagai Hari Keris Nasional dalam sebuah seremoni di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang.

Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan bahwa pencanangan ini bukan sekadar seremoni simbolik, melainkan pengakuan negara atas keris sebagai warisan budaya adiluhung, yang merefleksikan identitas, spiritualitas, dan filosofi hidup bangsa Indonesia.

“Keris bukan hanya benda pusaka atau artefak sejarah. Ia adalah ekspresi nilai-nilai luhur, teknologi tradisional, dan kekayaan artistik nenek moyang kita. Keris hidup dalam ritus, seni, hingga keseharian masyarakat di seluruh Nusantara,” ujar Fadli yang dikutip Holopis.com, Selasa (22/4).

Kenapa 19 April?

Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan Kongres I Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) di Surakarta—sebuah momentum penting di tahun 2006 yang menjadi awal penyusunan visi dan misi budaya keris secara kolektif.

“Kongres itu adalah momen konsolidasi budaya keris dari berbagai paguyuban di seluruh Indonesia. Maka sangat tepat jika 19 April menjadi simbol kebangkitan kesadaran kolektif terhadap warisan leluhur,” jelas Fadli Zon.

Sebagai informasi, keris telah diakui UNESCO pada 25 November 2005 sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Namun, tanggal tersebut telah lebih dulu digunakan sebagai Hari Guru Nasional dan Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan, sehingga pemerintah memilih tanggal alternatif yang tetap bermuatan historis kuat.

SNKI, sebagai organisasi yang mewadahi lebih dari 200 paguyuban keris di Indonesia, kini telah menjadi satu dari enam organisasi budaya Indonesia yang terakreditasi UNESCO.

Menurut Fadli Zon, pencanangan Hari Keris Nasional ini telah melalui proses yang cukup panjang sejak tahun 2016. Dukungan komunitas, akademisi, hingga lintas kementerian menjadi penopang utama terwujudnya peringatan nasional ini.

“Ini bukan sekadar soal benda budaya, tetapi upaya merawat akar jati diri bangsa yang makin relevan di era global,” tegasnya.

Dengan ditetapkannya Hari Keris Nasional, diharapkan akan muncul gelombang baru pelestarian, edukasi, dan apresiasi budaya lokal, yang tak hanya sebatas ritual, tetapi juga regenerasi nilai di tengah arus modernitas.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Berita Terbaru

Berita Terkait