JAKARTA – Pemimpin Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus meninggal dunia pada hari Senin (22/4) dan membuat sedih banyak umat dari berbagai keyakinan di dunia. Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun karena menderita stroke dan serangan jantung.
Dokter Vatikan Andrea Arcangeli mengatakan bahwa Paus Fransiskus meninggal dunia karena serangan jantung dan stroke yang sudah tidak dapat disembuhkan. Tak hanya itu, Andrea juga menebutkan bahwa Paus Fransiskus sempat mengalami stroke.
Lebih lanjut, Paus Fransiskus juga menderita tekanan darah tinggi dan juga diabetes.
Tidak ada Topik serupa pekan ini.
Sebelumnya Sobat Holopis, Kardinal Kevin Farrell mengumumkan bahwa Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun. Kardinal Kevin Farrell mengatakan bahwa ini adalah kesedihan yang luar biasa.
“Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus,” demikian disampaikan Kardinal Kevin Farrell, dikutip Holopis, Selasa (22/4).
Sebelum meninggal dunia pada hari ini, Senin (21/4), Paus Fransiskus sempat dirawat di rumah sakit di Roma karena infeksi pernapasan. Paus kembali melakukan misa publik pada Misa Vigili Paskah pada Sabtu Suci, untuk pertama kalinya sejak sembuh dari bronkitis.
Kemudian, Paus pun dirawat kembali di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada hari Jumat, 14 Februari 2025, setelah menderita bronkitis selama beberapa hari. Situasi klinis Paus Fransiskus berangsur-angsur memburuk, dan dokternya mendiagnosis pneumonia bilateral pada hari Selasa, 18 Februari.
Terakhir, ia melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia. Ia tiba di Jakarta pada 3 sampai 6 September 2024. Banyak kegiatan dilakukan termasuk melakukan kunjungan ke Masjid Istiqlal Jakarta dan bertemu langsung dengan Imam Masjid Prof Nasaruddin Umar.