JAKARTA – Setelah Paus Fransiskus wafat, dunia menanti: siapa pemimpin baru Gereja Katolik? Jawabannya ada dalam Konklaf. Konklaf adalah pertemuan tertutup para kardinal dari seluruh dunia. Di sinilah, Paus baru dipilih melalui tradisi yang sudah berlangsung lebih dari 700 tahun.
Hanya kardinal berusia di bawah 80 tahun yang boleh memilih. Dari lebih dari 200 kardinal, hanya 120 yang punya hak suara. Mereka menulis pilihan di kertas bertuliskan kalimat Latin Eligo in Summum Pontificem Meum yang artinya Saya memilih Pemimpin Tertinggiku.
Setiap suara dihitung. Jika ada satu kandidat yang mendapatkan dua pertiga suara, dialah Paus yang baru. Kalau belum ada yang terpilih, asap hitam keluar. Tapi kalau Paus sudah terpilih, dunia melihat asap putih mengepul tanda telah lahir seorang pemimpin baru.
BACA JUGA
- Video : Prabowo Subianto Tiba di Brunei, Perkuat Kerja Sama Serumpun
- Kronologi Terjadinya Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut
- Gedoran Depok 1945: Aksi Heroik Margonda Melawan Sekutu
- Kakak Paus Leo XIV Hampir Pingsan Lihat Adik Jadi Pemimpin Gereja Katolik Dunia
- Terpilih Jadi Paus, Ini Pandangan Politik dari Robert Francis Prevost
Begitulah dunia menyaksikan lahirnya pemimpin rohani umat Katolik. Siapakah Paus ke-267?