HolopisInternasionalTradisi Konklaf Dimulai, Siapa Paus Selanjutnya?

Tradisi Konklaf Dimulai, Siapa Paus Selanjutnya?

JAKARTA – Dunia kembali berduka. Pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus, meninggal dunia dalam usia 88 tahun setelah sempat menjalani perawatan intensif akibat pneumonia.

Wafatnya Paus Fransiskus, yang bernama lahir Jorge Mario Bergoglio, meninggalkan kekosongan di Takhta Suci yang segera akan diisi melalui konklaf pemilihan Paus baru.

Paus Fransiskus adalah Paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik. Ia terpilih melalui konklaf pada tahun 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri karena alasan usia dan kesehatan.

Tidak ada Topik serupa pekan ini.

Paus Fransiskus dikenal karena gaya kepemimpinannya yang sederhana, peduli terhadap kaum miskin, serta keterbukaannya terhadap reformasi internal Gereja.

Wafatnya Paus Fransiskus menandai dimulainya masa Sedes Vacans periode tanpa paus yang secara resmi membuka jalan bagi dilaksanakannya konklaf.

Konklaf: Tradisi Kuno yang Menentukan Pemimpin Gereja Dunia

Dalam waktu dekat, para kardinal dari seluruh dunia yang berusia di bawah 80 tahun akan dipanggil ke Vatikan untuk mengikuti konklaf—prosesi rahasia dan sakral untuk memilih Paus baru. Pada konklaf terakhir tahun 2013, tercatat 115 kardinal pemilih yang berpartisipasi.

Konklaf akan digelar di salah satu kapel di Vatikan, biasanya Kapel Sistina, yang akan disterilkan dari segala bentuk komunikasi luar. Seluruh jaringan telepon, internet, hingga sinyal ponsel akan diputuskan. Garda Swiss akan mengawal ketat area tersebut, memastikan tak ada kontak dengan dunia luar.

Setiap kardinal pemilih akan mengenakan jubah merah, simbol keberanian dan kesiapan untuk menumpahkan darah demi iman. Mereka akan menerima selembar kertas bertuliskan kalimat Latin: “Eligo in Summum Pontificem meum” — “Saya memilih Pemimpin Tertinggi saya”.

Setelah menuliskan nama kandidat pilihan, kertas suara dimasukkan ke dalam piala khusus. Jika satu calon mendapatkan dukungan dua pertiga suara, ia resmi terpilih sebagai Paus baru. Jika tidak, proses berlanjut ke putaran berikutnya.

Jika hingga putaran ke-30 belum ada calon yang mendapat suara cukup, pemilihan akan mengerucut ke dua kandidat terkuat, yang kemudian akan dipilih tanpa hak memilih diri sendiri.

Salah satu simbol paling ikonik dari konklaf adalah asap yang mengepul dari cerobong kapel. Asap hitam menandakan belum terpilihnya Paus, sedangkan asap putih menandai dunia bahwa Paus baru telah dipilih.

Dalam hitungan hari, dunia Katolik akan menyaksikan sebuah momen bersejarah pemilihan pemimpin spiritual umat Katolik sedunia.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Berita Terbaru

Berita Terkait