JAKARTA – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyampaikan rasa turut berduka cita atas meninggalnya pemimpin Vatikan, Sri Paus Fransiskus.
Dalam unggahan di akun instagram pribadinya @gibranrakabumingraka, mantan Wali Kota Solo itu mengatakan bahwa seluruh dunia berduka atas meninggalnya Paus Fransiskus.
“Dunia kehilangan seorang pemimpin spiritual yang lembut, penuh kasih, dan teguh dalam menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan,” tulis Gibran seperti dikutip Holopis.com, Senin (21/4).
BACA JUGA
- Dari Tebu Jadi Bioetanol, Gibran Dorong Hilirisasi Pertanian Demi Energi Bersih
- Gerakan Indonesia Menanam, Gibran Ajak Warga Turun Tangan Jaga Ketahanan Pangan
- Gibran Siap Perangi Mafia Pangan
- Jangan Cuma Ngonten, Gibran Ajak Anak Muda Ikut Jawab Tantangan Pangan!
- Stok Beras Indonesia Tertinggi Sejak 23 Tahun, Bukti Nyata Petani Hebat!
Gibran pun menyampaikan rasa duka mendalamnya atas meninggalnya Paus Fransiskus usai didera penyakit belakangan ini.
“Atas nama pribadi dan bangsa Indonesia, saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Sri Paus Fransiskus,” ucapnya.
Gibran juga menuliskan, warisan Paus Fransiskus dalam membangun jembatan antaragama, merawat bumi, dan memperjuangkan yang tertindas akan terus hidup dalam hati umat manusia.
“Doa dan simpati dari kami bangsa Indonesia. Semoga damai menyertai beliau, dan cinta kasihnya tetap menjadi suluh bagi dunia,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, kabar duka menyelimuti umat Katolik di seluruh dunia. Pasalnya, pemimpin mereka yakni Paus Fransiskus dikabarkan meninggal dunia di Roma.
Kabar duka ini disampaikan oleh Kardinal Kevin Joseph Farrell. Dalam siaran persnya di Vatikannews, ia menyampaikan jika Bapa Suci mereka sudah wafat pada pagi hari tadi.
“Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” tulis Kardinal Kevin Farrell, Senin (21/4).
Ia mengatakan bahwa Paus Fransiskus telah mengabdikan dirinya untuk kepentingan Tuhan dan seluruh umat Katolik di seluruh dunia.
“Seluruh hidupnya dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, khususnya demi mereka yang paling miskin dan paling terpinggirkan,” jelasnya.