HolopisRagamBNPB : Sejumlah Retakan Tanah di Tana Toraja Berpotensi Picu Longsor Susulan

BNPB : Sejumlah Retakan Tanah di Tana Toraja Berpotensi Picu Longsor Susulan

JAKARTA – Kondisi bencana tanah longsor susulan di wilayah Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan masih terus berpotensi terjadi sampai saat ini.

Hal itu dikarenakan munculnya sejumlah titik retakan tanah pasca Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah Bonggakaradeng, Tana Toraja.

“Kondisi ini memicu terjadinya retakan tanah yang berpotensi menyebabkan longsor di Desa Lembang Rano, Kecamatan Rano,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari yang dikutip Holopis.com, Sabtu (19/4).

Abdul menjelaskan bahwa retakan yang terpantau sejak Jumat, (18/4) itu meluas dan melewati permukiman warga, menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya longsor susulan.

Akibat kejadian ini, sebanyak 23 Kepala Keluarga (KK) atau 50 jiwa dilaporkan terdampak. Selain itu, kerugian materiil juga cukup signifikan dengan tercatat 23 unit rumah warga dan 2 fasilitas ibadah mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah tersebut.

Abdul kemudian mengatakan bahwa BPBD Kabupaten Tana Toraja berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman.

“Saat ini, warga terdampak telah mengungsi untuk menghindari potensi bahaya longsor,” imbuhnya.

Mengingat kondisi dan potensi risiko yang ada, kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda pengungsian yang layak serta pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi.

Pemerintah Kabupaten Tana Toraja sendiri telah menetapkan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alam Hidrometeorologi di Kabupaten Tana Toraja melalui Keputusan Bupati Nomor : 71/IV/Tahun 2025, yang berlaku sejak 8 April 2025 hingga 22 April 2025.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Berita Terbaru

Berita Terkait