HolopisRagamKetua MUI Sebut Anak Hasil Zina Tak Punya Hak Waris Ayah Biologis

Ketua MUI Sebut Anak Hasil Zina Tak Punya Hak Waris Ayah Biologis

"Maka lelaki yang menzinahinya tak memberi waris, hak wali dan tak berkewajiban nafkahi anak zina, meskipun hasil tes DNA itu sama keduanya," tegasnya.

JAKARTA – Ketua bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Muhammad Cholil Nafis menyampaikan, bahwa anak hasil dari hubungan gelap antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat dalam status suami dan istri tidak memiliki garis keturunan dengan ayah biologisnya.

Hal ini menurutnya, berdasarkan pendapat para ulama masyhur tentang hubungan nasab. Sehingga anak hasil hubungan perzinaan hanya akan bernasab pada ibu kandungnya saja.

“Menurut jumhur ulama ; anak hasil zina tidak ada hubungan nasab dengan lelaki yang menzinahi ibunya. Anak zina hanya bernasab kepada ibunya saja,” kata Cholil Nafis dalam tweetnya di X @cholilnafis seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (19/4/2025).

Tidak ada Topik serupa pekan ini.

Oleh karena anak hasil perzinahan hanya bernasab pada ibu kandungnya saja, maka anak tersebut tidak berhak mendapatkan warisan dari ayah biologisnya. Bahkan, ayah biologis anak tersebut tidak memiliki kewajiban untuk memberikan nafkah apa pun.

Bahkan ketika anak tersebut perempuan dan hendak menikah, maka ayah biologisnya tersebut tidak boleh menjadi wali nikah.

“Maka lelaki yang menzinahinya tak memberi waris, hak wali dan tak berkewajiban nafkahi anak zina, meskipun hasil tes DNA itu sama keduanya,” tegasnya.

Sementera itu, terkait dengan polemik bahwa ada pemberitaan perzinaan yang diduga dilakukan antara Mochammad Ridwan Kamil dengan Lisa Mariana hingga disebut-sebut sampai memiliki anak, membuat dirinya terenyuh. Apalagi kasus ini semakin dibuka ke publik oleh kedua belah pihak.

“Ngerihh, orang zina mengumbar aibnya sendiri di publik, bahkan beritanya dan foto anaknya jadi konsumsi publik. Begitu juga berita asusila masif diberbagai level dan profesi,” ujarnya.

Terkait dengan hal itu, pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Depok tersebut menilai bahwa Indonesia kemungkinan besar sedang mengalami krisis moral.

“Ini darurat penyebaran akhlak agama dan moral bangsa. Ya Allah, ampunilah kami dan bangsa Indonesia,” pungasnya.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Berita Terbaru

Berita Terkait