JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan adanya 2 (dua) perusahaan yang melakukan pencatatan saham perdana di pasar saham domestik pada pekan ini, yakni PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) dan PT Medela Potentia Tbk (MDLA).
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad menyampaikan, emiten FORE yang bergerak di bidang bisnis kedai kopi ini mencatatkan saham lebih dulu pada perdagangan Senin (14/4) lalu.
“FORE menjadi perusahaan ke-12 yang tercatat di BEI pada tahun 2025 dengan total fundraised sebesar Rp353,44 miliar,” ujar Kautsar dalam siaran pers yang dikutip Holopis.com, Kamis (17/4).
BACA JUGA
- IHSG Naik Tipis Sepekan, Sinyal Pemulihan atau Sekadar Rebound Teknis?
- Debut Perdana DKHH di BEI, Sektor Kesehatan Tambah Amunisi Baru
- BEI dan Mandiri Group Luncurkan Program Literasi Keuangan, Targetkan 1 Juta Investor Baru
- Pasar Saham Rebound di Tengah Gonjang-ganjing Ekonomi Global Sepekan Terakhir
- GOTO Siap Gelontorkan Rp3,3 Triliun untuk Buyback Saham
Sehari setelahnya, PT Medela Potentia Tbk (MDLA) menyusul yang menjadikannya sebagai perusahaan ke-13 yang tercatat di BEI pada tahun 2025 ini, dengan total modal awal yang didapatkan sebesar Rp658 miliar.
“MDLA yang tercatat di Papan Utama BEI, bergerak pada sektor Kesehatan dengan sub industri Farmasi,” terangnya.
Kinerja Bursa Saham Pekan Ini
Pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan performa yang cukup beragam sepanjang perdagangan pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) salah satunya, mencatatkan kenaikan hampir 3 persen ke level 6.438.
“Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami peningkatan sebesar 2,81 persen, ditutup pada level 6.438,269 dari 6.262,226 pada pekan lalu,” ujar Kautsar.
Salah satu pencapaian menonjol di pasar saham pada pekan ini adalah rata-rata volume transaksi harian yang melonjak 19,22 persen, menjadi 22,54 miliar lembar saham. Jauh lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang hanya 18,90 miliar lembar saham.
Penguatan pada pasar saham domestik juga tergambar dari kapitalisasi pasar (market cap) di BEI yang naik hampir 4 persen, tepatnya 3,98 persen menjadi Rp11.120 triliun.
Kendati demikian, tidak semua indikator mencatatkan penguatan. Rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami penurunan yang terbilang cukup tipis, yakni hanya 1,01 persen menjadi 1,18 juta kali transaksi,
Sementara rata-rata nilai transaksi harian justru anjlok 1,7 persen menjadi Rp14,56 triliun, dari yang pada pekan lalu tercatat sebesar Rp14,81 triliun.
Sementara itu, investor asing masih melanjutkan aksi jualnya. Pada hari terakhir perdagangan pekan ini, Kamis (17/4), investor asing mencatatkan nilai jual bersih (net sell) sebesar Rp679,86 miliar. Dengan demikian, net sell asing sepanjang perdagangan 2025 ini mencapai Rp13,6 triliun.