JAKARTA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menaruh harapan pada dialog antara Amerika Serikat dan Iran dapat memberikan dampak positif. Terlebih lagi, PBB berharap agar dialog ini bisa memberikan peluang agar keteganagan yang terjadi di kawasan Teluk dapat mereda.
“Kami sangat berharap bahwa dialog antara AS dan Republik Islam Iran membuahkan hasil positif, yang dapat kita lihat melalui meredanya ketegangan di kawasan Teluk, di Timur Tengah, dan di antara kedua negara,” kata Stephane Dujarric, juru bicara sekretaris jenderal PBB, dikutip Holopis.com, Jum’at (18/4).
Meksipun mengakui masih ada putaran kedua dalam perundingan, PBB mengaku melihat bahwa ada potensi untuk perundingan ini berjalan sesuai yang diinginkan.
BACA JUGA
- Warga Gaza Ogah Dapat Bantuan dari Amerika dan Israel
- Sama-sama Musuhi AS, China – Rusia Kompak Bahas Koordinasi Strategis
- Tak Mau Konflik Berlarut, China Harap AS Bersedia Negosiasi
- Sekjen PBB Khawatir Lihat Serangan Drone di Port Sudan
- Bangga Hingga Senang, Ini Reaksi Warga Amerika Atas Terpilihnya Paus Leo XIV
“Kami memahami bahwa akan ada putaran kedua, dari apa yang saya lihat, saya pikir akhir pekan ini, yang pada dasarnya merupakan pertanda baik,” tuturnya.
Karena itu lah, PBB berniat unutk memantau perkembangan pembicaraan ini dengan sangat cermat.
“Tentu saja kami akan memantaunya dengan sangat cermat.”
Sebagai informasi Sobat Holopis, pada awal Maret lalu, Presiden AS Donald Trump mengirim surat kepada para pemimpin Iran, mengusulkan perundingan terkait program nuklir Iran. Iran kemudian menyetujui pelaksanaan pembicaraan tidak langsung.
Putaran pertama pembicaraan tidak langsung AS-Iran digelar di Muscat, ibu kota Oman, pekan lalu.
Gedung Putih kemudian menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa diskusi tersebut sangat positif dan konstruktif. Sementara itu, Kemenlu Iran mengatakan bahwa pembicaraan tersebut bersifat konstruktif.