HolopisHistoryHari Konferensi Asia-Afrika : Sejarah Serta Makna Bandung Sebagai Tuan Rumah

Hari Konferensi Asia-Afrika : Sejarah Serta Makna Bandung Sebagai Tuan Rumah

JAKARTA – Hari peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) jatuh setiap tanggal 18 April. Menurut Sejarah, Konferensi Asia Afrika adalah pertemuan negara-negara Asia Afrika dalam menjunjung solidaritas dan persatuan pada 18-24 April 1955, tepatnya di Bandung, Jawa Barat.

Pertemuan itu pun telah melahirkan 10 poin penting yang dinamai Dasasila Bandung. Berawal dari akhir Perang Dunia II pada tahun 1945, polemik internasional juga belum berhenti.

Kesetaraan bangsa-bangsa dunia pun belum terwujudkan, terutama di antara negara-negara Asia Afrika. Ini pun menjadi sebuah isu yang harus segera diselesaikan.

Mayoritas negara-negara Asia-Afrika adalah bekas jajahan bangsa Barat. Tak hanya itu, bahkan saat itu masih banyak negara Asia dan Afrika yang belum juga menerima kemerdekaan mereka.

Belum lagi situasi yang semakin runyam saat terjadi Perang Dingin Blok Barat (kapitalis) melawan Blok Timur (komunis) usai PD II.

KAA tersebut dibentuk akibat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang saat itu belum mampu untuk mengatasi isu tersebut. Akhirnya, bangsa-bangsa Asia-Afrika berinisiatif sendiri untuk menciptakan rasa solidaritas dan menjunjung peratuan.

Awal Mula Konferensi Asia Afrika

Pada tanggal 25 April hingga 2 Mei 1954, Perdana Menteri Indonesia saat itu, Ali Sastroamidjojo memenuhi undangan dari Perdana Menteri Sri Lanka (saat itu Ceylon), Sir John Kotelawala. Ali Sastroamidjojo akhirnya juga bertemu dengan pemimpin negara Asia lainnya, dan juga pemimpin Afrika.

Tercetuslah ide untuk menghimpun forum negara Asia Afrika. Indonesia pun diusulkan menjadi tuan rumah.

Sejarah pun mencatat ada 5 tokoh utama pelopor KAA:

– Ali Sastroamidjojo (Indonesia)
– Mohammad Ali Bogra (Pakistan)
– Jawaharlal Nehru (India)
– Sir John Kotelawala (Ceylon/Sri Lanka)
– U Nu (Burma/Myanmar)

Melansir dari situs resmi Kementerian Luar Negeri, KAA diikuti oleh total 29 negara dari Asia maupun Afrika, yaitu Afganistan, Arab Saudi, Burma (Myanmar), Ceylon (Sri Lanka), Cina, Ethiopia, India, Indonesia, Irak, Iran, Jepang, Kamboja, Laos, juga Lebanon, Liberia, Libya, Mesir, Nepal, Pakistan, Filipina, Sudan, Suriah, Thailand, Turki Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara), Republik Vietnam (Vietnam Selatan), Yaman, Yordania, serta Siprus.

Berikut 10 Disasila Bandung yang dihasilkan dari Konferensi Asia Afrika (KAA):

  • Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
  • Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
  • Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil
  • Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain
  • Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
  • Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
  • Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
  • Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB
  • Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
  • Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional

Dengan adanya peringatan Hari Konferensi Asia Afrika, ini bisa menjadi motivasi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda, untuk menjadi motivasi dalam menyelesaikan segala permasalahan di Asia-Afrika.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Berita Terbaru

Berita Terkait