JAKARTA – Polri bakal meningkatkan kesiapsiagaan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) untuk menyambut Hari Jumat Agung, pada hari Jumat (18/4).
Kabag Penum Divhumas Polri, Kombes Pol Erdi A. Chaniago menyampaikan, pengamanan rangkaian Hari Paskah itu telah dimulai sejak hari ini, Kamis (17/4), yakni pada saat Kamis Putih.
Langkah strategis pun dilakukan Polri melalui pendeteksian dini terhadap potensi gangguan keamanan, baik sebelum, saat pelaksanaan, maupun setelah rangkaian perayaan Paskah. Upaya ini dilakukan untuk memastikan seluruh umat Kristiani dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khidmat.
BACA JUGA
- Polri Ajak Masyarakat Tak Ragu Lapor Jika Ada Premanisme
- Polres Bogor Amankan 23 Preman Berkedok Tukang Parkir
- Lola Nelria Minta Penguatan Atase Kepolisian Usai TPPO di Kamboja Meningkat
- Polri Sebut Mahasiswi ITB Minta Maaf dan Menyesal
- Kapolda Lampung Tegaskan Polri Sangat Terbuka dengan Kritikan dan Masukan
“Polri bersinergi dengan stakeholder lainnya turut mengamankan gereja-gereja yang berada di Indonesia salah satunya di Gereja Katedral dengan jumat jemaat kurang lebih sebanyak 2.000 umat yang akan beribadah,” ujar Erdi dalam keterangan pers yang dikutip Holopis.com.
Pelibatan personel dalam pengamanan Jumat Agung disesuaikan dengan jumlah tempat ibadah di masing-masing wilayah, dan setiap Polda telah melakukan persiapan secara optimal.
Selain itu, patroli siber juga diperkuat guna mencegah penyebaran berita hoaks dan konten provokatif di ruang digital yang dapat mengganggu suasana perayaan. Langkah ini menjadi bagian penting dalam menjaga harmoni dan ketentraman di tengah masyarakat yang majemuk.
Demi mendukung kelancaran arus lalu lintas saat momentum libur panjang, Polri turut menyiapkan pengamanan di titik-titik rawan kemacetan seperti jalan tol, jalur arteri, bandara, pelabuhan penyeberangan, hingga kawasan wisata. Kekuatan personel di masing-masing wilayah pun dioptimalkan guna mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat.
“Polri menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Ibadah Jumat Agung secara aman dan tertib. Kehadiran aparat di lapangan menjadi wujud nyata pelayanan kepada masyarakat serta bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai toleransi dan kebebasan beragama di Indonesia,” pungkasnya.