JAKARTA – Timnas U-17 Indonesia terhenti di Piala Asia U-17 2025 usai kandas atas Korea Utara di babak perempat final. Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun menyampaikan bahwa pihaknya akan mempersiapkan Skuad Garuda Muda untuk Piala Dunia U-17 2025.
Timnas U-17 Indonesia baru saja ‘bentrok’ dengan Korea Utara di babak perempat final Piala Asia U-17 2025, Senin (14/4) malam WIB.
Dalam pertandingannya di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah, Senin (14/4) malam WIB. Skuad Garuda Muda dibantai habis-habisan 6-0 tanpa balas.
BACA JUGA
- Timnas Indonesia Disanksi FIFA, Jumlah Penonton Kontra China pun Dikurangi!
- Gawat! Dua Pilar Timnas Indonesia Absen Lawan China, Dua Bintang Lagi Masih Berkutat dengan Cedera
- Lawan Timnas China dan Timnas Jepang, Timnas Indonesia Minus Pemain Naturalisasi Baru
- Timnas Indonesia Bakal TC di Bali 26 Mei Jelang Lanjutan Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia
- Garuda Academy Resmi Dibuka, Erick Thohir Siapkan Leadership Baru Lanjutkan Transformasi Sepakbola Indonesia
Enam gol kemenangan Korea Utara itu masing-masingnya diciptakan oleh Chow Song-hun, Kim Yu-Jin, Ri Kyong-Bong, Kim Tae-guk, Ri Kang-Rim dan Pak Ju-Won.
Hasil itu membuat Timnas U-17 Indonesia angkat koper dari Piala Asia U-17 2025, sedangkan Korea Utara berhak lanjut ke semifinal.
Akan tetapi, Timnas U-17 Indonesia masih berhak atas kelolosannya ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar, pada 3-27 November mendatang.
“Pencapaian mereka menandakan program yang kita jalankan, hasilnya nyata. Kita buktikan. Jika 2023 kita ke Piala Dunia U-17 karena tuan rumah, kini mengulangi lewat kualifikasi,” ucap Erick, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com.
“Para pemain dan tim kepelatihan benar-benar memberikan kebanggaan sehingga PSSI akan mempersiapkan mereka lebih matang dan Lebih kuat agar bisa menjalani Piala Dunai U-17 mendatang dengan prestasi yang jauh Lebih baik lagi,” tambahnya.
Dalam konteks pembinaan Timnas Yunior yang berkelanjutan ke tahap berikutnya, Erick menegaskan PSSI tidak akan berhenti. Dengan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 setiap tahun mulai tahun 2025 ini, lalu Piala Dunia U-20 setiap dua tahun, maka program pembinaan prestasi para pemain muda tidak boleh berhenti.
“Kita dihadapkan pada tantangan, bagaimana menyiapkan Timnas U-17 mendatang yang sebagus Timnas U-17 hari ini. Jadi pembinaan Garuda Muda harus continue,” ujarnya lagi.
“Belum lagi ajang lain, seperti Olimpiade yang batasan usia harus di bawah 23 tahun dan kuota pesertanya berkurang dari 16 tim negara menjadi 12 tim. Artinya, kita harus bersiap lebih dini, lebih panjang, dan lebih ketat,” pungkasnya.