JAKARTA – Seni merupakan salah satu bahasa tertua umat manusia. Seni melintasi batas bahasa, geografi, dan budaya, menjadi medium yang kuat untuk menyampaikan perasaan, ide, dan nilai-nilai kemanusiaan. Karena pentingnya peran seni dalam membentuk masyarakat yang lebih toleran, damai, dan penuh warna, lahirlah Hari Seni Sedunia atau World Art Day.
Hari ini dirayakan secara internasional sebagai bentuk penghormatan terhadap seni dan para seniman yang memperkaya hidup kita melalui kreativitas mereka.
Peringatan ini diprakarsai oleh International Association of Art (IAA), sebuah organisasi global yang menaungi para seniman dari berbagai negara. Pada tahun 2011, dalam Sidang Umum ke-17 IAA yang berlangsung di Guadalajara, Meksiko, diajukan usulan untuk menetapkan 15 April sebagai Hari Seni Sedunia. Tanggal ini dipilih untuk menghormati hari kelahiran Leonardo da Vinci, seorang seniman renaisans yang dianggap mewakili semangat kebebasan berekspresi, toleransi, kedamaian, dan keterbukaan budaya.
BACA JUGA
- Ini Alasan Hari Perawat Internasional Penting untuk Dirayakan
- Hari Perawat Internasional : Peran, Sejarah, dan Tema 2025
- Hari Raya Waisak, Momentum Spiritualitas Umat Buddha Dunia
- Hari Lupus Sedunia : Upaya Global Menyuarakan Penyakit yang Sering Terabaikan
- Hari Palang Merah Internasional, Simak Tema dan Sejarahnya
Usulan ini dicetuskan oleh Bedri Baykam dari Turki dan didukung oleh tokoh-tokoh seni dari berbagai negara, mulai dari Meksiko, Prancis, Tiongkok, hingga Norwegia. Proposal ini disepakati secara bulat, menunjukkan semangat kolektif untuk menjadikan seni sebagai kekuatan pemersatu dunia.
Hari Seni Sedunia pertama kali dirayakan pada 15 April 2012, dan langsung mendapat sambutan hangat dari para seniman serta komunitas seni di berbagai penjuru dunia. Lebih dari 150 seniman dari negara-negara seperti Prancis, Swedia, Afrika Selatan, Venezuela, dan Slovakia turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Perayaan berlangsung dalam berbagai bentuk, mulai dari pameran seni luar ruang, konferensi, jam kunjung museum yang diperpanjang, hingga pertunjukan kuliner khas Florentine sebagai penghormatan terhadap Da Vinci. Di Venezuela, publik dapat menyaksikan karya seni berupa lukisan, patung, video, dan berbagai bentuk ekspresi kreatif lainnya di ruang terbuka. Tujuannya satu: mendekatkan seni kepada masyarakat luas dan mengangkat kesadaran akan pentingnya kreativitas dalam kehidupan sehari-hari.
Tahun-tahun berikutnya, Hari Seni Sedunia terus dirayakan di berbagai negara, dengan kegiatan yang semakin beragam. Namun, seperti banyak ekspresi seni lainnya, peringatan ini pun tidak lepas dari kontroversi. Pada 2013, di Swedia, Menteri Kebudayaan Lena Adelsohn Liljeroth menghadiri sebuah pertunjukan seni yang kontroversial.
Dalam acara tersebut, ia memotong bagian genital dari kue berbentuk tubuh perempuan Afrika—sebuah aksi yang dimaksudkan sebagai protes terhadap praktik mutilasi genital perempuan, namun justru dianggap rasis dan tidak sensitif oleh banyak pihak. Kontroversi ini menjadi pengingat bahwa seni seringkali berada di persimpangan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial.
Makna Mendalam di Balik Perayaan
Lebih dari sekadar perayaan simbolik, Hari Seni Sedunia membawa pesan kuat tentang pentingnya menjaga kebebasan berkreasi dan berekspresi. Dalam dunia yang penuh tantangan, seni hadir sebagai ruang aman untuk meresapi makna, membangun dialog, dan menyatukan perbedaan. Ia tidak hanya milik para seniman profesional, tapi juga milik setiap individu yang ingin mengekspresikan dirinya—baik melalui lukisan, musik, tari, puisi, atau media digital.
Dengan merayakan Hari Seni Sedunia, kita diajak untuk tidak hanya mengagumi karya seni, tetapi juga memahami pesan dan konteks di baliknya. Seni mampu membuka pikiran, menyembuhkan luka, dan menghubungkan manusia satu sama lain dengan cara yang tak bisa dilakukan oleh bahasa biasa. Maka tak heran, seni menjadi pilar penting dalam membangun peradaban yang lebih inklusif dan penuh kasih.
Hari Seni Sedunia adalah momentum global yang mengajak kita semua untuk menghargai peran seni dalam kehidupan. Ia bukan sekadar penghargaan atas karya-karya indah, tetapi juga seruan untuk menjaga ruang kreativitas tetap hidup dan berkembang. Dari jalanan kota hingga galeri bergengsi, dari mural sederhana hingga instalasi berskala besar, seni hadir di mana-mana, dan setiap karya memiliki cerita, makna, dan daya untuk menginspirasi.
Selamat Hari Seni Sedunia, Sobat Holopis. Rayakan kreativitasmu, dukung para seniman di sekitarmu, dan biarkan seni terus menjadi cahaya yang menerangi dunia.