JAKARTA – Bukan hanya menjadi tuan rumah ajang MotoGP malam pertama dalam sejarah, Qatar kini telah menjelma sebagai destinasi kelas dunia yang menggabungkan kecepatan, kemewahan, dan keajaiban budaya Timur Tengah.
Sirkuit Internasional Lusail pertama kali menggelar Grand Prix Qatar pada Oktober 2004 dimenangkan oleh Sete Gibernau dan mulai 2008, menjadi pionir dengan menyelenggarakan balapan malam pertama dalam sejarah MotoGP.
Sejak 2007, Qatar juga secara konsisten membuka musim MotoGP, menjadikannya salah satu sirkuit paling dinanti setiap tahunnya.
BACA JUGA
- 10 Pemenang Berbeda dalam 10 Tahun, Siapa yang Akan Menangi MotoGP Inggris 2025?
- Ini Strategi Latihan dan Pola Hidup Pembalap MotoGP Fabio Quartararo
- Francesco Bagnaia Tertekan di Ducati, Mantan Bos LCR : Bisa Hengkang Lebih Awal
- Two Wheels for Life Siapkan Acara Spektakuler di MotoGP Inggris 2025
- MotoGP Inggris 2025: Siapa Pembalap yang Taklukkan Ronde Panas di Negeri Ratu Elizabeth?
Namun pesona Qatar tak berhenti di lintasan. Negara kecil yang terletak di Teluk Persia ini menawarkan lanskap padang pasir kuno yang dipadukan dengan kota futuristik penuh gedung pencakar langit.
Ibukotanya, Doha, berada di pesisir timur dan merupakan rumah bagi sekitar separuh dari total populasi negara, yang kini telah menembus angka 2,5 juta jiwa.
Sejak meraih kemerdekaan dari Inggris pada 1971, Qatar tumbuh luar biasa berkat cadangan gas alam dan minyak yang melimpah. Bahkan dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia, negara ini terus berinvestasi besar-besaran pada infrastruktur, budaya, dan pariwisata. Tak heran, pada 2014 Doha dinobatkan sebagai salah satu dari ‘New7Wonders Cities’ dunia.
Wisata Modern dan Budaya Klasik
Pilihan lebih hemat seperti hotel bintang tiga juga banyak tersedia, dengan tarif mulai dari sekitar Rp850 ribu per malam.
Bagi para pecinta budaya dan seni, kota ini menyimpan banyak kejutan. Anda bisa menyusuri Doha Corniche, sebuah jalan tepi laut sepanjang beberapa kilometer yang menampilkan lanskap kota dengan latar Teluk Persia.
Di area ini, pengunjung bisa menikmati Museum Seni Islam, salah satu yang terbaik di kawasan, serta taman luas yang cocok untuk piknik sore.
Tak jauh dari situ, terdapat juga Museum Seni Modern Arab (Mathaf) yang memperlihatkan dominasi Qatar sebagai salah satu pembeli seni terbesar di dunia.
Untuk pengalaman yang lebih menyeluruh, wisatawan bisa menaiki bus tingkat keliling kota atau naik kapal pesiar di Doha Bay untuk menikmati siluet kota dari laut—pemandangan malamnya luar biasa indah.
Dengan kecepatan MotoGP di malam hari dan lambatnya kehidupan penuh makna di padang pasir, Qatar adalah tempat di mana adrenalin dan ketenangan berpadu indah. Dari sejarah hingga modernitas, dari tradisi hingga inovasi Qatar membuktikan bahwa gurun pun bisa bercahaya.