JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini perihal potensi gelombang tinggi yang akan terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia selama tiga hari ke depan, yakni pada tanggal 11 – 14 April 2025.
BMKG menjelaskan, bibit siklon 96S (131.9°BT dan 8.8°LS) di Laut Arifuru barat memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umummya bergerak dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 4-22 knot.
Sementara itu, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur hingga Selatan dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka, Samudra Hindia selatan Banten hingga NTB, Laut Banda dan Laut Arafuru.
BACA JUGA
“Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang,” terang BMKG dalam keterangan resmi yang diterima Holopis.com, Jumat (11/4).
Gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter diprediksi BMKG bakal terjadi di Selat Malaka bagian utara, Selat Karimata bagian utara, Laut Jawa bagian barat, Selat Makassar bagian tengah, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Laut Arafuru bagian timur, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa bagian tengah, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua dan Laut Arafuru bagian tengah.
Sedangkan potensi gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 – 4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan NTB, Laut Arafuru bagian barat, Samudra Hindia barat Kep. Nias, Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Bali dan Samudra Hindia selatan NTT
“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau untuk masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan,” imbau BMKG.
Adapun nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan untuk waspada dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih daru 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m, dan Kapal Ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” pungkas BMKG.