JAKARTA – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan telah memutuskan untuk tetap berada di luar koalisi pemerintahan di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Hal tersebut disampaikan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani saat menjelaskan isi pertemuan Presiden Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu.
Muzani mulanya menjelaskan bahwa PDIP menyatakan kesiapan untuk bisa digunakan dalam kepentingan masyarakat luas.
BACA JUGA
- AS-China Sepakat Akhiri Perang Dagang untuk Sementara
- Tragedi Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut: 13 Orang Tewas, Termasuk 4 Prajurit TNI
- Pesan Waisak Presiden Prabowo: Tebarkan Welas Asih dan Kedamaian untuk Semua
- Polri Sebut Mahasiswi ITB Minta Maaf dan Menyesal
- Hari Raya Waisak, Momentum Spiritualitas Umat Buddha Dunia
“Ibu Mega mengharapkan agar masa kepresidenan Pak Prabowo yang telah dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 bisa efektif untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat. Karena itu, jika dianggap perlu, silakan menggunakan PDI sebagai instrumen yang juga bisa digunakan untuk memperkuat pemerintahan,” ucap Ahamd Muzani dalam pernyataannya pada Rabu (9/4).
Namun, Muzani memastikan bahwa dukungan tersebut bukan berarti PDIP mau bergabung dalam koalisi pemerintahan.
“Tetapi tidak dalam posisi dalam koalisi. pokoknya begitu (tetap di luar),” tukasnya.
Kendati demikian, Muzani memastikan bahwa Presiden Prabowo mengapresiasi bentuk dukungan dari Megawati Soekarnoputri tersebut.
“Bersyukur Pak Prabowo mendapatkan support, dukungan dari Ibu Mega di dalam pemerintahan ini. Tentu saja ini bagian dari upaya untuk memperkokoh posisi pemerintahan,” tuturnya.