HolopisRagamPresiden Prabowo Sebut Kelapa Sawit Indonesia Jadi Rebutan

Presiden Prabowo Sebut Kelapa Sawit Indonesia Jadi Rebutan

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa kelapa sawit dari Indonesia saat ini menjadi incaran dari berbagai negara.

Hal itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat mengikuti kegiatan sarasehan ekonomi di Jakarta. Presiden menjelaskan bahwa dirinya kerap mendapatkan permintaan kelapa sawit dari berbagai negara.

“Pohon kelapa sawit yang sekarang bisa dikatakan skrg miracle crop, saya kemana-mana semua nanya, semua minta kelapa sawit dari Indonesia,” ujarnya pada Selasa (8/4).

Presiden menjelaskan bahwa kualitas kelapa sawit di Indonesia memiliki jenis terbaik karena melalui hasil perencanaan yang matang.

“Kelapa sawit itu 5 tahun baru produktif, ya kan? 5 tahun 6 tahun. Jadi dibutuhkan perencanaan, pemilihan personalia, pelaksanaan yang benar, dan keteguhan, ketabahan, dan kesabaran,” tukasnya.

Dalam kesempatan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, alasan utama mengapa Indonesia harus menambah luasan perkebunan kelapa sawit adalah karena kelapa sawit adalah produk strategis dan dibutuhkan banyak negara.

Dia mengimbau seluruh pejabat daerah, termasuk kepolisian dan TNI, untuk menjaga kebun-kebun kelapa sawit karena merupakan aset negara yang sangat penting.

Mantan Danjen Kopassus tersebut bahkan berujar bahwa luas kebun kelapa sawit harus ditingkatkan meskipun dengan melakukan deforestasi.

“Saya kira ke depan kita juga harus tambah tanam kelapa sawit, tidak usah takut katanya membahayakan (karena menyebabkan) deforestasi. Namanya kelapa sawit ya pohon, ya kan? Kelapa sawit itu pohon, ada daunnya kan? Ya dia menyerap karbon dioksida, darimana kita dituduh, yang mboten-mboten aja orang-orang itu,” ungkap Prabowo dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, di Jakarta, Senin (30/12/2024).

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyinggung Eropa yang mau membatasi produk kelapa sawit Indonesia dengan adanya European Union Deforestation Regulation (EUDR). Ia mengaku tidak ambil pusing dengan regulasi tersebut, karena menurutnya pembatasan itu yang akan membuat berbagai industri di sana menjadi kesulitan.

“Sekarang bingung sendiri, oh terimakasih kita tidak jual ke Anda, terimakasih. Mereka panik sendiri, nanti semua industri cokelat mereka kacau itu, bikin cokelat kan dari kelapa sawit, detergen, kosmetik juga, bingung sendiri mereka, tidak apa-apa,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas penting bagi Indonesia, dengan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya komoditas utama ekspor non-migas.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor CPO dan turunannya mencapai US$2,27 miliar pada Februari 2025 atau naik 58,35% dibanding bulan sebelumnya US$1,44 miliar dan naik signifikan 89,54% dibanding Februari 2024.

Sementara itu, menurut data per 2023, komoditas ini paling banyak diekspor ke India, China, Pakistan, Amerika Serikat (AS), dan Bangladesh. Komoditas CPO dan turunannya juga di ekspor ke sejumlah negara seperti Belanda, Spanyol, Mesir, Italia, Singapura, dan negara lainnya.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Berita Terbaru

Berita Terkait