JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memberikan masukan kepada jajarannya dalam menyusun perubahan regulasi mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Presiden Prabowo mengingatkan agar perubahan tersebut harus dibuat dengan fleksibel dan realistis guna menjaga daya saing industri Tanah Air di pasar global.
“TKDN sudahlah niatnya baik, nasionalisme. Saya kalau saudara—mungkin sudah kenal saya lama, mungkin dari saya ini paling nasionalis. Kalau istilahnya dulu, kalau mungkin jantung saya dibuka yang keluar Merah Putih, mungkin,” kata Presiden Prabowo Subianto dalam pernyataannya pada Selasa (8/4).
BACA JUGA
- Anak Diaspora Sapa Prabowo di Bangkok: “Semoga Pendidikan Indonesia Lebih Baik”
- Muzani Ajak Kader Gerindra Jawa Tengah Jaga Kepercayaan Rakyat
- Prabowo Siap Mati-matian Jaga Aset Negara Bermodal UUD 1945 dan Pancasila
- Prabowo Ke Thailand
- Prabowo Tak Gentar Sikat Koruptor : Saya Hanya Ingin Meninggalkan Nama Baik
“Tapi kita harus realistis, TKDN dipaksakan, ini akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju, TKDN fleksibel saja, mungkin diganti dengan insentif,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Presiden Prabowo kemudian menginstruksikan kepada seluruh jajaran pemerintahan, terutama para menteri, untuk mengubah kebijakan TKDN agar lebih realistis dan tidak membebani industri dalam negeri.
Presiden Prabowo menjelaskan bahwa TKDN bukan hanya soal regulasi semata, tetapi juga menyangkut aspek yang lebih luas.
“Tolong diubah itu, TKDN dibikin yang realistis saja. Masalah kemampuan dalam negeri, konten dalam negeri itu adalah masalah luas, itu masalah pendidikan, iptek, sains. Jadi itu masalah, nggak bisa kita dengan cara bikin regulasi TKDN naik,” tegasnya.