JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan filosofi yang digunakannya untuk merekrut para pembantunya di Kabinet Merah Putih.
Dimana Prabowo menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah melihat perbedaan gender untuk menempati posisi strategis di pemerintahan.
“Jadi saya berpegang kepada filosofi the right man on the right place, the right man and the right women on the right place. Jangan the right man aja,” ucap Presiden Prabowo pada Selasa (8/4).
BACA JUGA
- Anak Diaspora Sapa Prabowo di Bangkok: “Semoga Pendidikan Indonesia Lebih Baik”
- Muzani Ajak Kader Gerindra Jawa Tengah Jaga Kepercayaan Rakyat
- Stok Pangan Dijamin Aman Hingga Akhir Tahun
- Budi Arie Diduga Terima Jatah 50 Persen dari Website Judi Online yang Diamankan
- Menkes Sebut Orang Gaji Rp 5 Juta Enggak Sehat dan Enggak Pintar
Prabowo pun memastikan dirinya tidak pernah melihat latar belakang seseorang untuk membantunya menjalankan pemerintahan.
“Jadi kalau ada yang baik, ada yang andal seperti pilot pesawat kita ga perlu tanya pilotnya itu agamanya apa,asalnya darimana, ortunya siapa dia bisa bawa penerbangan dengan baik. Keselamatan ratusan orang di tangan dia ya untuk apa diganti?” tuturnya.
Oleh karena itu, Prabowo kemudian menepis bahwa dirinya terpaksa menggunakan orang-orang lama atau titipan dari Presiden terdahulu, Jokowi.
“Jadi kalau saya dituduh makai orang-orang lama, ga ada. Saya hanya pakai orang-orang yang mampu. Mampu untuk bekerja, untuk rakyat,” tegasnya.
“Bekerja untuk bangsa dan negara. Kalau dia mampu dan mau, kita harus manfaatkan,” tandasnya.