JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk menghadapi perubahan kebijakan perdagangan yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait penetapan tarif impor baru.
“Saya sangat prihatin, tapi ini fakta yang dihadapi semua dunia,” ujar Presiden Prabowo dalam wawancara eksklusif bersama tujuh jurnalis di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (8/4).
Meskipun kebijakan tersebut memicu kekhawatiran, Presiden Prabowo tetap optimistis bahwa Indonesia dapat melewati masa sulit ini.
BACA JUGA
- Prabowo Siap Mati-matian Jaga Aset Negara Bermodal UUD 1945 dan Pancasila
- Prabowo Ke Thailand
- Prabowo Tak Gentar Sikat Koruptor : Saya Hanya Ingin Meninggalkan Nama Baik
- Prabowo Ajak Kader TIDAR Komitmen Perbaiki Bangsa Lewat Jalur Politik
- Prabowo : Yang Menentukan Saya Maju Pilpres 2029 Hanya Tuhan dan Saya!
Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki fondasi ekonomi yang kokoh dan telah terbukti mampu bertahan dalam berbagai krisis besar sebelumnya.
“Saya percaya basic kita kuat, whatever happened, saya kira kita akan survive. Kita survive krisis berkali-kali, 1998, 2008, termasuk Covid, tapi kuncinya kalau ada kerukunan,” tegasnya.
Meski begitu, Presiden Prabowo mengakui bahwa sejumlah sektor industri dalam negeri kemungkinan akan terdampak.
Industri seperti tekstil, sepatu, garmen, furnitur, serta sektor padat karya lainnya diperkirakan akan merasakan imbas dari kebijakan tersebut.
Untuk menghadapi hal itu, Kepala Negara menegaskan akan segera berkoordinasi dengan para pelaku industri guna mencari solusi dan langkah antisipatif terhadap potensi kesulitan yang mungkin timbul.
“Saya harus kumpul dengan tokoh-tokoh industri, kita bicara, kita cari jalan keluar, kita mitigasi kesulitan yang akan ditimbulkan,” ucapnya.
Mengenai kondisi pasar saham yang melemah, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa fondasi ekonomi Indonesia masih tergolong kuat, sehingga masyarakat tidak perlu terlalu khawatir.
Ia menjelaskan bahwa pergerakan pasar saham sangat dipengaruhi oleh mekanisme pasar, dan fluktuasi merupakan hal yang wajar.
Di sisi lain, Presiden juga menyoroti bahwa tingkat utang negara serta inflasi Indonesia tergolong rendah jika dibandingkan dengan banyak negara lainnya.
“Kalau saya lihat, fundamental kita kuat. Apa yang terjadi di pasar saham, kita punya kekuatan dan kita akan investasi. Saya tidak terlalu takut dengan pasar modal karena Indonesia punya kekuatan,” tandasnya.
“Utang dibandingkan dengan banyak negara, salah satu yang secara perbandingan terkecil di dunia. Inflasi kita terendah di dunia,” ujar Prabowo, ” tandasnya lagi.