JAKARTA – Direktur eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto mengultimatum Kejaksaan Agung untuk menunjukkan keseriusannya dalam penanganan perkara mega korupsi di tubuh Pertamina.
Sebab sampai dengan saat ini, ia menilai Kejaksaan Agung terkesan semangat penanganan kasus korupsi yang diduga mencapai Rp1 kuadriliun tersebut mulai redup dan tanpa kejelasan.
“Jika dalam satu bulan ini pihak Pidsus Kejagung tidak memperlihatkan upaya sungguh sungguh pengungkapan adanya keterlibatan otak pelaku yang merupakan elit-elit di atas, maka kami SDR akan bergabung dengan ASPIRASI (Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) Mirah Sumirat dan Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman untuk berunjuk rasa ke Kejaksaan Agung,” kata Hari Purwanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima Holopis.com, Senin (7/4/2025).
BACA JUGA
- BPA Sukses Aset Eks Kadishub DKI Udar Pristono di Bali
- Penyitaan Pabrik PT. OTM Tinggal Menunggu Waktu
- Hari Purwanto Laporkan Telkom Group ke Ombudsman
- 2 Anak Usaha PT Darmex Plantations akan Kirim Rp 479 Miliar Hasil TPPU Duta Palma ke Hong Kong
- Kejagung Sebut Korupsi Pengadaan Satelit di Kemhan Rugikan Negara USD 21.384.851
Saat ini, Hari Purwanto pun mendesak pihak Pidsus Kejagung untuk segera memeriksa mister James dan kawan-kawannya. Hal ini disampaikan karena menurut hasil maping permainan impor minyak yang telah beredar luas di medsos, bahwa mister James dkk diduga sebagai operator yang bisa membuka kotak pandora dalam sengkarut kasus mega korupsi ini.
“Bahwa kegiatan James dengan oknum pejabat di Pertamina untuk kepentingan ET dan BT serta MRC dan HR dalam meraup keuntungan ratusan triliun permainan impor minyak mentah, BBM, LNG dan LPG selama ini di Pertamina,” tukasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Kejaksaan Agung sejak 27 Febuari 2025 telah menetapkan 9 (sembilan) orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola impor minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina periode 2018-2023.
Mereka terdiri dari 6 pejabat Pertamina dari Subholding PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina International dan PT Pertamina International Shipping, dan 3 petinggi dari perusahaan swasta, masing-masing dari PT Orbit Terminal Merak, PT Navigator Khatulistiwa dan PT Jenggala Maritim.
Kesemuanya tersangka telah ditahan di Rutan Kejagung. Berikut adalah daftar kesembilan orang tersebut ;
1. Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga,
2. Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga,
3. Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga,
4. Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional,
5. Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping,
6. Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional,
7. Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa,
8. Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, dan
9. Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.