SUMENEP – Sebuah pesan berantai berisi ancaman teror kriminal viral di media sosial warga Madura.
Pesan tersebut membuat sebagian warga panik, terlebih steorotip Madura yang dikenal rawan tindakan kriminal.
Tak sedikit warga di grub-grub WhatsApp saling bertanya kebenaran informasi tersebut. Meski banyak yang meragukannya.
BACA JUGA
- Polres Sumenep Bongkar Jaringan Narkoba, Dua Warga Dusun Nangger Diamankan
- Diduga Tipu Jamaah dengan Visa Ziarah, Travel Haji di Sumenep Dipolisikan
- 3 Tahun Tagih Sertifikat Tanah, Warga Sumenep Segel Kantor Desa
- Skandal Dosen Sumenep: Selingkuh, Nikah Diam-Diam, dan Dilaporkan Istri atas Dugaan KDRT
Dalam pesan tersebut, warga Pulau Garam diimbau lebih waspada dengan modus baru perampokan, pemerkosaan, dan penculikan.
“Info dari POLRI & TNI AD. Sampaikan Pesan Ini Kepada Keluarga Dan Kawan_Kawan Anda. Pesan Ini Ditujukan Kepada Setiap Pria Dan Wanita Yang Bepergian Sendirian Ke Kampus, Tempat Kerja Atau Kemana Saja,” tulis pesan berantai tersebut, dikutip Jumat (4/4).
“Jika Kalian Menemukan Anak Menangis Di Jalan Dengan Menunjukkan Sebuah Alamat Dan Memintamu Untuk Mengantarnya Ke Alamat Tersebut, Bawalah Anak Itu Ke Kantor POLISI Atau Kantor KORAMIL Terdekat Dan Mohon JANGAN BAWA ANAK ITU KE ALAMAT Tersebut. Ini Adalah Modus Baru PENJAHAT Untuk MERAMPOK, MEMPERKOSA, MENCULIK,” kata isi pesannya.
“Mohon Informasikan Ke Semua Kawan_Kawan. Jangan Ragu Untuk Membagikan Pesan Ini Kepada Yang Lainnya. Pesan Ini Bisa Membantu Menyelamatkan Wanita Dan 0rang Yang Penting Dalam Hidup Anda. INFO : HUMAS MABES POLRI & TNI, Karena Sudah Banyak Korban. Jadi Biarkan Polri & TNI Yang Mengantarkan Anak Itu Ke Alamat yg diminta anak tersebut. AYO.. Dicopy Paste, Sebarkan Ke Group Manapun Yang Anda Punya, Partisipasi Anda Akan Menyelamatkan & Kehormatan Keluarga, Teman Kita, Maupun 0rang Lain. AYO Peduli Sesama.Tolong share ke group2 yang lain…terima kasih.`HATI HATI WASPADA. BUAT DAERAH MADURA SAJA,” tutup pesan tersebut.
Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, pesan tersebut merupakan kabar hoax.
“Berita lama itu mas di unggah lagi. Hoax mas,” ujarnya melalui WhatsApp, Jumat (4/4).
Warga diimbau agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang sumbernya tidak jelas dan valid, meski dalam keterangan mencatut nama aparat Negara.
“Saring dulu sebelum sharing informasi. Warga harus cerdas,” tutupnya.