JAKARTA – Badan pertahanan sipil Gaza mengumumkan setidaknya ada 31 orang, termasuk anak-anak dalam serangan terbaru Israel, di sebuah sekolah yang sudah menjadi tempat pengungsian. Gedung tersebut sudah menjadi tempat masyarakat Palestina berlindung akibat perang yang sudah berlarut-larut itu.
Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal mengatakan bahwa ada banyak anak-anak dan perempuan yang meninggal dunia akibat serangan tersebut.
“Salah satu yang hilang adalah wanita hamil yang sedang mengandung anak kembar,” kata Mahmud, dikutip Holopis.com, Jum’at (4/4).
BACA JUGA
- Israel Akhirnya Buka Blokade Bantuan ke Palestina, Begini Kata PBB
- Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Israel Malah Lanjut Perluas Serangan
- Israel Izinkan Bantuan Dikirim ke Gaza, Tapi…
- Pemilik Brand Es Krim Ben & Jerry’s Ingin Lanjutkan Perjuangan Bela Rakyat Palestina
- Warga Palestina Kecewa dengan Pidato Trump yang Dinilai Tak Berperikemanusiaan
Sementara itu 100 lainnya luka-luka akibat serangan yang dilancarkan Israel di Sekolah Dar al-Arqam di lingkungan Al-Tuffah, di timur laut Kota Gaza.
Sementara itu Israel hanya menyampaikan bahwa mereka telah menyerang pusat komando dan kendali Hamas yang berada di Kota Gaza. Mereka mengklaim bahwa para pasukan Hamas yang ada di wilayah itu sedang menyiapkan serangan terhadap warga sipil Israel.
Namun mereka tidak menjelaskan apakah serangan yang disebutkan adalah serangan yang sama yang telah mengenai sekolah itu.
Sebagai informasi Sobat Holopis, Israel memang kembali menjalankan serangan di Gaza setelah gencatan senjata dihentikan. Mereka menyalahkan Hamas karena menolak usulan baru AS terkait perpanjangan gencatan senjata.
Pasukan Israel mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan gencatan senjata jika Hamas membebaskan 59 sandera yang masih ada di Gaza. Sementara itu Hamas mengklaim mereka hanya ingin Israel melakukan gencatan senjata permanen, sebuah tuntutan Hamas yang tidak dipenuhi oleh Israel.
Sementara itu gencatan senjata yang sempat terjadi antara Israel dan Palestina hanya berlangsung selama dua bulan.
Israel Bikin PBB Geleng-geleng Kepala
Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa Volker Turk mengatakan bahwa ia merasa ngeri dengan pemboman Israel yang terus dilanjutkan pasca gencatan senjata sudah cukup lama berjalan. Ia mengatakan serangan Israel ini hanya akan menambah tragedi.
“Ini akan menambah tragedi demi tragedi,” kata Volker.
Tindakan Israel dinilai akan menambah kesengsaraan masyarakat Palestina yang sudah menderita.
“Langkah Israel untuk menggunakan kekuatan militer yang lebih besar hanya akan menambah penderitaan lebih lanjut bagi penduduk Palestina yang sudah menderita kondisi yang sangat buruk,” lanjutnya.