JAKARTA – Pemerintah Indonesia secara resmi telah menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada para korban gempa di Myanmar.
Penghentian itu dilakukan setelah pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan tahap ketiga. Dimana sebelumnya pemerintah sudah melakukan tiga gelombang bantuan yang bergulir sejak Senin (31/3), Selasa (1/4), dan yang terakhir pada Kamis (3/4).
Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengatakan, pengiriman bantuan logistik tahap ketiga dari Pemerintah RI untuk korban bencana gempa bumi di Myanmar Kamis menjadi pengiriman tahap terakhir.
BACA JUGA
- Karhutla Landa Wilayah Sumsel dan Kalimantan Tengah
- Banjir Bandang Tutup Akses Jalan di Kecamatan Candipuro
- Banjir Bandang Rendam Pemukiman Warga di Ngawi, Satu Warga Meninggal
- Ribuan Warga Kabupaten Minahasa Mengungsi Akibat Banjir
- Petugas Masih Berupaya Buka Akses Jalan di Kecamatan Pana yang Tertutup Longsor
“Ini merupakan tahap ketiga, sekaligus tahap terakhir,” kata Suharyanto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.
Suharyanto kemudian menjelaskan, untuk masyarakat yang akan mengirimkan bantuan ke Myanmar, bisa dilakukan secara mandiri.
“Jadi, setelah hari ini, apabila ada masyarakat Indonesia yang ingin menyumbang ke Myanmar, ini menggunakan jalur masing-masing,” ujarnya.
“Jadi pemerintah sudah tidak memfasilitasi lagi,” tegasnya.
Suharyanto kemudian menjelaskan, jumlah personel yang berangkat dalam tim kemanusiaan ke Myanmar berjumlah 157 orang. Sebanyak 92 orang di antaranya telah tiba di Myanmar untuk melakukan sejumlah misi kemanusiaan.
Tim ini terdiri atas personel dari berbagai kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, BNPB, dan Basarnas.
Dari segi logistik, bantuan yang dikirimkan mencapai 124 ton. Saat ini, sekitar 24 ton bantuan dari Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan telah berada di Myanmar.
Sementara itu, berbagai perlengkapan dari Basarnas, termasuk dua kendaraan truk, genset, dan perlengkapan lainnya, sebagian sudah lebih dulu dikirimkan, sementara sisanya diberangkatkan dalam pengiriman hari ini.
“Sebagian yang akan kita bawa saat ini menggunakan dua pesawat, yakni satu pesawat Garuda 747-800 dan satu pesawat kargo. Ini membawa kurang lebih 105 ton bantuan, termasuk obat-obatan dari Kementerian Kesehatan, serta sumbangan dari Kementerian Pertanian, Basnas, BNPB, dan sektor swasta,” jelasnya.