JAKARTA – Pemerintah Indonesia untuk ketiga kalinya kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Myanmar pasca negara tersebut dilanda gempabumi dengan magnitudo 7,7.
Bantuan kemanusiaan tersebut secara resmi dilepas oleh Menteri Luar Negeri Sugiono didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan sejumlah lembaga lainnya.
Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan, bantuan yang dikirimkan sebagian besar merupakan logistik dan perlatan yang dibutuhkan oleh pemerintah maupun masyarakat Myanmar yang terdampak, yang antara lain adalah shelter, alat kesehatan, hingga obat-obatan.
Tidak ada Topik serupa pekan ini.
“Kita mengirimkan sebagian besar dari bantuan tersebut dari apa yang mereka butuhkan berdasarkan hasil rapat bersama Kementerian Luar Negeri negara-negara Asean beberapa waktu lalu,” kata Sugiono dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (3/4).
Total bantuan 64 ton dari swasta dan 60 ton total bantuan Pemerintah. Adapun total bantuan yang dikirimkan tersebut seberat 124 ton atau senilai 1,2 juta USD.
Sekitar 20 ton sudah di Myanmar. Personel SAR dan EMT yang diterjunkan 157 orang, diantaranya 69 orang berangkat dengan kloter ke-3 hari ini.
Sugiono menyampaikan bahwa pengiriman bantuan ini merupakan bentuk solidaritas rakyat Indonesia kepada rakyat Myanmar yang terdampak gempa bumi pada 28 Maret lalu.
“Pemerintah Indonesia berharap bantuan berisi obat-obatan, alat sanitasi, dan kebutuhan pokok dari masyarakat Indonesia tersebut dapat membantu meringankan beban penderitaan rakyat Myanmar yang terdampak,” ujarnya.
Sugiono juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menanggapi kabar gempa bumi tersebut dengan langsung menegaskan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan yang diperlukan oleh rakyat Myanmar dan Thailand.
“Bapak Presiden telah memerintahkan Menko PMK dan Kepala BNPB untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan bagi Myanmar. Sekaligus, Bapak Presiden juga menyampaikan bela sungkawa mendalam dan empati yang tulus kepada rakyat Myanmar yang menjadi korban gempa,” jelasnya.
Menlu menambahkan bahwa diplomasi kemanusiaan Indonesia didasari semangat kemanusiaan dan solidaritas sesama anggota ASEAN. Pemberian bantuan ini juga mengedepankan aspek inklusivitas bagi semua yang terdampak di Myanmar.
Sebelumnya, pada Senin (1/4), Indonesia telah mengirimkan bantuan yang disertai dengan pengerahan 61 petugas INASAR. Pemerintah Myanmar telah meminta bantuan kepada masyarakat internasional, termasuk Pemerintah Indonesia, untuk membantu penanggulangan bencana alam akibat gempa bumi pada 28 Maret 2025.
Pusat gempa di Myanmar berkekuatan 7,7 skala Richter, berjarak 13 km arah barat laut dari Kota Sagaing, dengan gempa susulan di dua kota terbesar di Myanmar, yakni Mandalay dan ibu kota Nay Pyi Taw.
Indonesia pernah memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Myanmar ketika terdampak Siklon Mocha, pada 24 Juni 2023. Saat itu, bantuan yang dikirimkan seberat 45 ton dengan estimasi nilai sebesar Rp 7,7 miliar. Total nilai bantuan kemanusiaan akibat gempa kali ini mencapai USD 1 juta atau setara Rp 16,6 miliar.