JAKARTA – Pasca Lebaran, kualitas udara di Jakarta masih dalam kategori sedang dengan tingkat polusi yang perlu diwaspadai, terutama bagi kelompok sensitif.
Berdasarkan data terbaru IQAir, Kamis (3/4) atau H+2 Lebaran pukul 07.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta berada di angka 75 dengan konsentrasi PM2.5 mencapai 22 mikrogram per meter kubik.
Partikel PM2.5 merupakan polutan berukuran sangat kecil yang dapat masuk jauh ke dalam paru-paru dan aliran darah, sering kali berasal dari debu, asap kendaraan, dan pembakaran.
Paparan jangka panjangnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan pernapasan, hingga kematian dini, terutama pada penderita penyakit kronis.
Rekomendasi Kesehatan
Sejumlah rekomendasi diberikan bagi masyarakat, terutama kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan:
- Kurangi aktivitas luar ruangan bagi kelompok rentan
- Gunakan masker jika harus bepergian keluar rumah
- Tutup jendela untuk mengurangi paparan udara tercemar
- Gunakan pembersih udara untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan
Meskipun tidak masuk kategori tidak sehat, kondisi udara di Jakarta tetap berisiko bagi mereka yang memiliki penyakit pernapasan atau jantung.
Dengan meningkatnya aktivitas pasca-libur Lebaran, kualitas udara berpotensi memburuk dalam beberapa hari ke depan.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan, terutama dengan menghindari paparan polusi udara yang berlebihan. Jika kondisi udara semakin memburuk, pemerintah daerah diharapkan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi tingkat pencemaran, seperti membatasi emisi kendaraan atau meningkatkan ruang hijau di kota.