JAKARTA – Korban gempa bumi di Myanmar sudah meningkat menjadi nyaris 3.000 jiwa. Saat ini sebanyak 2.700 orang lebih meninggal dunia akibat gempa dahsyat berkekuatan 7.7 magnitudo tersebut.
Kelompok bantuan di Myanmar menyampaikan bagaimana situasi pemandangan hancur serta keputusasaan para masyarakat setelah gempa bumi. Mereka mengatakan bahwa para korban membutuhkan makanan, air, serta tempat berlindung.
Penguasa militer Myanmar Min Aung Hlaing mengatakan bahwa korban tewas diperkirakan akan terus meningkat karena masih banyak korban yang belum ditemukan.
Tidak ada Topik serupa pekan ini.
“Di antara yang hilang, sebagian besar diperkirakan telah meninggal. Peluang mereka untuk tetap hidup sangat kecil,” kata Min Aung Hlaing, dikutip Holopis.com. Rabu (2/4).
Sementara itu, seorang petugas penyelamat bernama Wai Phyo mengatakan bahwa tim penyelamat sedang melakukan yang terbaik meskipun kewalahan karena keterbatasan alat.
“Masih banyak orang terjebak di bawah reruntuhan. Kami berharap mereka selamat, tetapi harapannya tidak begitu cerah,” demikian disampaikan Wai Phyo.
Sebagai informasi Sobat Holopis, gempa bumi yang terjadi merupakan yang terkuat di Myanmar selama lebih dari satu abad. Gempa tersebut juga telah merobohkan pagoda kuno, serta bangunan modern.
Gempa bumi ini merupakan pukulan besar Myanmar setelah terjadi kudeta besar-besaran di tahun 2021. Kudeta tersebut telah mengembalikan kekuasaan militer, serta menghancurkan ekonomi, pembangunan, dan demokrasi yang tentative.
Tak hanya mengguncang Myanmar, gempa ini juga mengenai Thailand. Sebanyak kurang lebih 10 orang meninggal dunia di Thailand akibat gempa tersebut. Gedung-gedung pencakar langit pun sempa terguncang hebat dan membuat warga sekitar panik.