JAKARTA – Putaran ketiga MotoGP 2024 di Grand Prix Amerika menghadirkan banyak drama, termasuk perjalanan roller coaster bagi Pedro Acosta.
Sang rookie Red Bull KTM Factory Racing ini menunjukkan performa mengesankan di sesi kualifikasi dengan mengamankan posisi keempat. Namun, harapannya pupus usai jatuh pada Lap 8 GP Amerika setelah duel sengit dengan rekan setimnya, Brad Binder.
Di tengah euforia MotoGP di Circuit of the Americas (COTA), legenda balap Kevin Schwantz turut serta dalam tim liputan dan membagikan pandangannya tentang Acosta.
BACA JUGA
- Francesco Bagnaia Gagal Total di MotoGP Prancis 2025 : “Ingin Aku Lupakan”
- Fermin Aldeguer Makin “Pede” Usai Raih Podium Perdana di MotoGP Prancis 2025
- Johann Zarco Ukir Sejarah di Le Mans: Kemenangan Bersejarah untuk Prancis dan Honda
- Wurth Resmi Masuk Paddock MotoGP, Dukung Teknisi dengan Perkakas Kelas Dunia
- Nasib Apes Quartararo di MotoGP Prancis: Gagal Finis, Marah ke Marshal, Kena Penalti
Juara dunia 1993 itu menilai bahwa pembalap muda berbakat ini tak perlu terburu-buru dan harus memainkan kartunya dengan bijak.
“Pedro punya masa depan yang cerah. Tidak perlu terburu-buru. Luangkan waktu untuk belajar sebanyak mungkin di KTM,” ujar Schwantz dikutip Holopis.com dari laman MotoGP.
“Namun, jika ada kesempatan untuk mengendarai motor yang lebih kompetitif, ia harus mengambilnya,” sambungnya.
Schwantz, yang sepanjang kariernya setia bersama Suzuki, mengakui bahwa ia pernah mencoba pindah ke Yamaha dan Honda, tetapi kesempatan itu tidak pernah terwujud. Berkaca dari pengalamannya, ia menyarankan Acosta untuk tidak ragu jika ada peluang bergabung dengan tim papan atas.
“Saya pikir, jika kontraknya habis dan ada tawaran dari tim yang lebih kompetitif, Pedro harus mempertimbangkannya dengan serius. Kesempatan seperti itu tidak datang dua kali,” tambahnya.
Kini, setelah GP Amerika yang penuh tantangan, Acosta akan mengalihkan fokusnya ke Grand Prix Qatar, tempat ia menjalani debut MotoGP musim lalu.
Akankah ia segera meraih kemenangan perdananya? Atau akankah ia menunggu momentum yang lebih tepat untuk pindah ke tim papan atas? Yang jelas, semua mata akan tertuju pada perjalanan kariernya.