JAKARTA – Aksi nekat Marc Marquez di akhir pekan ini tak membuahkan hasil manis. Pembalap berjuluk “The Baby Alien” itu mengambil keputusan berani dengan menjadi yang pertama beralih ke ban slick di tengah kondisi trek yang belum sepenuhnya kering.
Sayangnya, strategi ini justru berujung petaka—Marquez terjatuh di Tikungan 4 pada Lap 9 dan gagal menyelesaikan balapan.
“Sulit, tetapi saya pintar dan tenang. Maksud saya, saya masih tenang sekarang,” ujar Marquez setelah balapan, mencoba tetap optimis meski kecewa.
BACA JUGA
- Aleix Espargaro Wildcard Lagi! Tampil di MotoGP Inggris 2025 Bersama Honda
- Francesco Bagnaia Gagal Total di MotoGP Prancis 2025 : “Ingin Aku Lupakan”
- Fermin Aldeguer Makin “Pede” Usai Raih Podium Perdana di MotoGP Prancis 2025
- Johann Zarco Ukir Sejarah di Le Mans: Kemenangan Bersejarah untuk Prancis dan Honda
- Wurth Resmi Masuk Paddock MotoGP, Dukung Teknisi dengan Perkakas Kelas Dunia
Marquez menjelaskan bahwa ketika balapan menyisakan sekitar tujuh hingga delapan menit, ia menyadari bahwa memilih ban basah adalah keputusan yang salah.
Namun, saat itu sebagian besar pembalap masih menggunakan ban basah, sehingga ia melihat peluang untuk bertaruh dengan strategi berbeda.
“Saya bertanya kepada kepala mekanik saya, ‘Apakah motor kedua sudah siap?’ Dia menjawab ya, lalu saya berkata, ‘Baiklah, mungkin saya akan meninggalkan grid.’ Saya tahu jika lebih dari 10 pembalap mengikuti saya, maka start akan tertunda, dan semua orang tetap start di grid,” jelasnya.
Namun, harapan untuk meraih kemenangan sirna begitu saja. Marquez kehilangan kendali di Tikungan 4 setelah terlalu jauh melewati kerb. “Saya kehilangan grip dengan sangat cepat. Mungkin saya melewati kerb terlalu dalam, atau mungkin masih ada sedikit bagian trek yang basah,” ungkapnya.
Keputusan berani ini membuktikan bahwa dalam balapan, risiko besar tak selalu berbuah manis. Marquez kini harus bangkit dan belajar dari kesalahan untuk kembali bersaing di balapan berikutnya.
