HolopisHistoryHari Buku Anak Sedunia, 2 April : Simak Sejarahnya

Hari Buku Anak Sedunia, 2 April : Simak Sejarahnya

JAKARTA – Hari Buku Anak Sedunia diperingati pada 2 April di setiap tahunnya. Hari besar tersebut diperingati untuk mengenalkan kepada anak-anak seperti apa buku yang layak untuk mereka.

Terutama di Indonesia, terdapat lembaga negara yang memang bertugas untuk menginisasi Gerakan Literasi Nasional, yakni Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Di sisi lain terkait dengan peringatan ini juga, negara-negara di Eropa dan Amerika sering mengadakan event untuk merayakan Hari Buku Anak Sedunia. Program yang diadakan seperti mendongeng dan membaca buku anak bersama penulisnya.

Dalam hal ini, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kecintaan anak pada buku. Beberapa caranya adalah dengan mengajak anak ke perpustakaan untuk membaca buku anak bersama.

Hari Buku Anak Sedunia dicetuskan oleh organisasi internasional yang bernama IBBY (International Board of Books for Young People) pada tahun 1966.

Penetapan Hari Buku Anak Sedunia berdasarkan ulang tahun Hans Christian Andersen. Ini merupakan wujud apresiasi atas kontribusi Hans dalam dunia literasi anak.

Ia adalah seorang penulis cerita anak sekaligus pendongeng yang berasal dari Denmark. Bahkan ia mendapat gelar Bapak Dongeng Dunia.

Hans banyak menulis karya terkenal, seperti buku Penjual Korek Api, Legenda Putri Duyung, dan Si Itik Buruk Rupa. Karya-karyanya sangat mendunia dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Tokoh yang sering disebut sebagai Bapak Dongeng Dunia ini lahir di Denmark pada 2 April 1805. Latar belakang keluarga Hans adalah keluarga ekonomi bawah. Ayah Hans bekerja sebagai pembuat sepatu, sedangkan ibunya bekerja mencucikan baju tetangga.

Hans mulai menulis sejak belia. Ia menunjukkan ketertarikan pada cerita anak dan dongeng. Saat remaja, Hans mendapatkan beasiswa dari pemerintah untuk melanjutkan studi dan memulai kariernya sebagai penulis. Ketika berkuliah Hans terlebih dahulu menulis naskah drama dan puisi.

Kendati demikian, akhirnya ia banyak menulis buku anak. Awalnya karya yang ia buat tidak mendapatkan respons baik dari masyarakat. Namun, ide buku anak yang otentik membuat karyanya dikenal hingga saat ini.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Berita Terbaru

Berita Terkait