JAKARTA – Kepala BNPB Letjen Suharyanto secara resmi melepas keberangkatan Tim Urban Search and Rescue (USAR) ke Myanmar pada Selasa (1/4).
Seperti diketahui pada Jumat (28/3) Myanmar dilanda gempabumi dengan magnitudo 7,7 yang berdampak pada korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Suharyanto menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan kebutuhan yang dibutuhkan Myanmar dan juga sebagai bentuk dukungan Indonesia kepada negara yang sedang dilanda bencana.
BACA JUGA
- Longsor di Kabupaten Trenggalek, Enam Orang Dinyatakan Hilang
- Banjir Masih Rendam Sejumlah Wilayah di Jawa Barat
- Longsor di Bandung Barat, Sejumlah Warga Alami Luka
- 19 Orang Hilang di Kabupaten Pegunungan Arfak Hilang Terseret Banjir Bandang, Ini Daftarnya
- 11 Desa di Kabupaten Sidorjo Terendam Banjir
“Kita bergerak atas permintaan negara Myanmar, dari Pemerintah Myanmar meminta bantuan melalui Kemenlu kemudian berkoordinasi,” kata Suharyanto dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com.
Pengiriman bantuan ini juga telah disepakati dalam rapat tingkat menteri yang telah dilaksanakan satu hari setelah kejadian gempa dan dipimpin Menko PMK.
“Hari minggu meskipun suasananya masih lebaran, langsung rakor di bawah pimpinan Menko PMK, rapat ini memutuskan pengiriman bantuan kepada masyarakat terdampak di Myanmar,” ujarnya.
Pelepasan kali ini tidak hanya berisikan Tim USAR saja, namun juga perwakilan Kemenlu dan TNI total 73 personel. Untuk sementara waktu bertugas selama dua minggu dan bisa menyesuaikan jika masih dibutuhkan.
Suharyanto menjelaskan bahwa bantuan pada Myanmar ini merupakan salah satu yang terbesar.
“Bantuan yang diberikan adalah yang terbesar, TNI mengerahkan kekuatan dan armada, Kemenkes menyiapkan 1 tim kesehatan lengkap dokter spesialis dan umum serta obat-obatan baik dari pemerintah atau swasta,” jelasnya.
“Basarnas kemarin membawa tim gabungan TNI, Polri dan BNPB. Baznas dan beberapa organisasi kemasyarakatan turut membantu dan mendukung tim,” tambahnya.
Dengan bantuan yang diberikan, tujuannya meringankan penderitaan rakyat Myanmar yang terdampak bencana gempabumi.
“Bantuan ini paling tidak, bentuk dukungan indonesia bisa berkontribusi kepada rakyat Myanmar,” tutupnya.
Pemerintah Indonesia kemarin dan dini hari tadi diketahui telah memberangkatkan Tim Aju dan sejumlah bantuan logistik dan peralatan ke Myanmar dengan menggunakan Hercules TNI AU.
Adapun logistik peralatan yang telah dikirimkan kemarin antara lain Bantuan BNPB berupa Biskuit Protein 1.300 pouch, Makanan Siap Saji 500 paket, Pakaian 100 pcs dan Selimut 600 pcs. Bantuan Kemenhan ialah Tenda Pengungsi 20 set, Sarong 1.000 pcs dan Mie Intans 100 dus. Kemudian Basarnas mengirimkan satu unit truk dan dua unit genset.
Sementara itu bantuan logistik dan peralatan yang dikirimkan pada Selasa (1/4) dini hari juga menggunakan Hercules, berisikan Bantuan Basarnas berupa satu unit truk, 3 anjing K9 dan peralatan penyelamatan. Kemudian dari Kemenhan berupa Tenda Pengungsi 17 set serta tim Pengawal Satwa.