JAKARTA – Indonesia kembali menunjukkan solidaritasnya dalam aksi kemanusiaan. Sebanyak 12 ton bantuan logistik resmi dikirimkan ke Myanmar menggunakan pesawat Hercules dari Kementerian Pertahanan RI, Senin (31/3), untuk membantu korban gempa bumi dahsyat yang melanda negara tersebut.
Tak hanya bantuan logistik, 39 personel pasukan elite dari TNI AU, Korps Marinir, Kopassus, Kopasgat, dan Kostrad juga diterjunkan dalam misi ini. Mereka akan bertugas melakukan penanganan medis, membentuk posko pengungsian, hingga membantu pencarian korban yang masih hilang.
“Bantuan yang dikirimkan berupa tenda, makanan, selimut, obat-obatan, serta kebutuhan medis lainnya,” ujar Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan, saat melepas bantuan di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (31/3).
BACA JUGA
- Puan Maharani Perintahkan Komisi I Panggil Panglima TNI soal Kasus Ledakan Garut
- TNI Tembak Mati 18 Teroris Papua di Intan Jaya
- BNPB Sebut Aktifitas Warga Aceh Barat Daya Kembali Normal Pasca Diguncang Gempa
- Kronologi Terjadinya Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut
- Kadispenad Beberkan Kronologi Lengkap Ledakan Maut di Garut yang Tewaskan 13 Orang
Donny menegaskan bahwa pengiriman bantuan ini dilakukan sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk kepedulian Indonesia terhadap krisis kemanusiaan di Myanmar.
Rute pengiriman bantuan dikirim melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Kemudian singgah di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh dan tujuan akhir Bandara Naypyidaw, Myanmar
Setibanya di Myanmar, pasukan TNI akan langsung bergerak memberikan bantuan darurat dan melakukan pertolongan pertama bagi para korban.
Donny menambahkan bahwa tim kemanusiaan dari Indonesia akan bertugas di Myanmar hingga waktu yang belum ditentukan. Mereka akan bekerja maksimal untuk memastikan bantuan tersalurkan dengan baik serta mendukung pemulihan di wilayah terdampak.
“Mereka juga akan menjadi tim advance yang melakukan pertolongan pertama bagi para korban,” tambahnya.
Misi ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian dan pemulihan pasca-bencana di kawasan Asia Tenggara.