MAKASSAR – Sebanyak 165 warga binaan Rutan Kelas I Makassar diusulkan mendapatkan remisi khusus Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriyah.
Kepala Rutan Kelas I Makassar, Jayadikusumah, menegaskan seluruh warga binaan yang diusulkan mendapat remisi telah memenuhi syarat administratif dan substantif.
“Warga binaan yang diusulkan berstatus narapidana yang dibuktikan dengan surat putusan pengadilan, telah menjalani masa pidana minimal 6 bulan, tidak pernah melanggar aturan selama di dalam Rutan, serta aktif dalam program pembinaan,” ujarnya, Senin, (24/3).
Dia menambahkan kasus yang mendominasi dalam daftar usulan remisi kali ini adalah narkotika, pencurian, dan senjata tajam.
Meski demikian, Jayadikusumah menekankan bahwa remisi bukanlah pemberian cuma-cuma, melainkan penghargaan atas perilaku baik dan kepatuhan selama menjalani masa tahanan.
“Kami berharap, baik yang mendapatkan remisi maupun yang belum, tetap menjadikan ini sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik. Yang belum mendapatkan remisi, jangan patah semangat. Tetaplah berkelakuan baik, ikuti pembinaan dengan tekun, karena kesempatan itu akan selalu ada,” beber Jayadikusumah.
Jayadikusumah menyebut, penyerahan remisi akan dilakukan secara simbolis di lapangan olahraga Rutan Kelas I Makassar usai Salat Ied.
Empat perwakilan warga binaan, terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan, akan menerima remisi langsung dari Kepala Rutan Kelas I Makassar.
“Untuk daftar penerima remisi akan kami tempel di setiap blok hunian,” ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini, Rutan Kelas I Makassar dihuni oleh 2.174 orang yang terdiri dari 246 narapidana, 1.924 tahanan, serta 4 bayi yang mendampingi ibunya.
Lebih lanjut, Jayadikusumah menyebutkan bahwa bisa saja terjadi penambahan jumlah penerima remisi jika ada warga binaan yang status hukumnya sudah inkrah dan surat putusannya diterima pihak Rutan.
“Kalau ada putusan baru yang masuk dan memenuhi syarat, kami akan usulkan sebagai remisi susulan. Sehingga, insya Allah tidak ada hak warga binaan yang terlewatkan,” jelasnya.
Jayadikusumah memastikan bahwa warga binaan muslim tetap menjalankan ibadah puasa dan Salat Tarawih di masjid dalam lingkungan Rutan.
“Selama Ramadan ini, kami gelar pesantren Ramadan, sahur bersama, salat tarawih dan tadarrus, juga kegiatan keagamaan lain tetap berjalan,” ucapnya
“Semoga Idulfitri tahun ini membawa harapan baru dan semangat baru bagi semua warga binaan,” pungkas Jayadikusumah.
Sebagai informasi, remisi khusus 1, sebanyak 67 orang diusulkan mendapat pengurangan masa hukuman selama 15 hari, 90 orang mendapatkan remisi selama 1 bulan, dan 1 orang mendapatkan remisi 1 bulan 15 hari.
Sementara itu, pada Remisi Khusus II, terdapat 2 orang yang diusulkan mendapat pengurangan masa hukuman selama 15 hari dan 5 orang mendapatkan remisi 1 bulan.
Dari total usulan tersebut, 6 orang di antaranya langsung bebas usai penyerahan remisi.