JAKARTA – Kementerian Perhubungan memuji keberadaan travel gelap yang kerap hadir dimanfaatkan warga saat musim mudik lebaran telah tiba.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebut, para masyarakat terbilang cukup kreatif dalam menghadirkan angkutan gelap tersebut.
“Memang travel gelap itu, itu saya bilang adalah inovasi, walaupun tidak boleh sebenarnya,” kata Dudy dalam keterangannya beberapa waktu lalu seperti dikutip Holopis.com.
Kendati sudah dilarang, Dudy kemudian mengaku kewalahan dalam mendeteksi keberadaan travel gelap tersebut dengan segala inovasinya dalam beroperasi.
“Tapi kami susah juga untuk memonitor, mendeteksi, karena mereka beroperasi kan jauh ke dalam,” ujarnya.
“Maksudnya jauh ke dalam itu langsung kepada para pengguna. Kadang-kadang itu dari rumah ke rumah,” sambungnya.
Oleh karena itu, Dudy kemudian hanya bisa memberikan himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati dengan penggunaan travel gelap. Sebab, travel gelap tidak bisa memberikan jaminan keselamatan bagi penggunanya.
“Bahwa penggunaan travel gelap atau angkutan-angkutan yang tidak terdaftar itu, itu nantinya akan merugikan para pengguna itu sendiri,” jelasnya.
“Satu dari aspek keselamatan, karena kendaraannya juga kita tidak mengetahui apakah itu laik atau tidak,” sambungnya.
Selain itu, Dudy menyebut bahwa sopir travel gelap tidak terawasi bagaimana kondisinya hingga saat menjalankan tugas. Ini dinilai akan menjadi risiko bila terjadi kecelakaan.
“Si pengendara itu dalam melakukan tugasnya atau melakukan kerjanya itu tidak ada yang memonitor, sehingga berakibat risiko terjadinya kecelakaan semakin besar apabila para pemudik menggunakan angkutan-angkutan travel tersebut,” tuntasnya.