JAKARTA – Direktur eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyentil keras mulut lemes Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia dalam Kabinet Merah Putih Hasan Nasbi.
Di mana Hasan Nasbi mengatakan agar mempersilakan untuk masak kepala babi yang dikirim ke kantor majalah Tempo.
“Kalau bisa dimasak babinya, nanti kasih Hasan, biar dia yang makan,” ketus Jerry Massie kepada Holopis.com, Minggu (23/3/2025).
Menurutnya, celetukan Hasan Nasbi saat ditanya komentarnya terkait kiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo merupakan bentuk kealpaan juru bicara resmi Istana tersebut terhadap etika komunikasi publik.
Terlebih apa yang dikomentari merupakan sebuah praktik teror kepada jurnalis Tempo sekaligus upaya pembungkaman kebebasan pers di Indonesia.
“Orang yang buta soal komunikasi publik, harusnya tutur katanya perlu dijaga. Setiap tutur kata harus punya nilai etika, estetika dan moral. Lebih diam ketimbang ngomong dan narasinya sangat menyakitkan,” ujarnya.
Terkait dengan ucapan Hasan Nasbi, Jerry Massie menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto segera mengevaluasi pendiri lembaga riset politik Cyrus Network tersebut.
“Prabowo sebetulnya punya orang-orang hebat yang bisa menyampaikan pesan yang menyegarkan dan menguatkan,” tukasnya.
Untuk menghindari terjadi kembalinya narasi-narasi yang tidak etis dari Istana Negara, Jerry Massie pun menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto dapat menatar lagi para pembantunya, sehingga kerja-kerja pemerintah tidak selalu direspons negatif oleh masyarakat luas.
“Para pembantu Prabowo perlu ditatar soal aspek linguistik verbal. Prabowo pun sempat menyentil soal komunikasi para bawahannya ke publik yang lemah bahkan menurut saya sangat amburadul, arogan dan bak preman terminal,” ucap Jerry Massie.
Sebelumnya diberitakan, bahwa Kantor Majalah Tempo menerima kiriman kepala babi pada Rabu 19 Maret 2025. Kemudian pada hari Kamis 20 barulah paket tersebut dibuka. Yang ternyata, isinya adalah kepala babi dengan kuping terpotong dan sudah beraroma busuk.
Paket tersebut diketahui ditujukan kepada Francisca Christy Rosana (Cica). Cica sendiri dikenal sebagai jurnalis Tempo yang aktif meliput isu-isu politik. Siniar terakhir yang ia bawakan membahas banjir di Jakarta, Bekasi, dan Bogor.
Saat ditanya soal teror kiriman paket kepala babi tersebut, juru bicar Istana Hasan Nasbi pun malah berseloroh, bahwa kiriman kepala hewan tersebut sebaiknya dimasak saja.
“Udah, dimasak saja,” ucap Hasan di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Jumat (22/3).
Dia mengatakan tak perlu merasa khawatir karena jurnalis yang dikirimkan teror kepala babi itu juga tak merasa tertekan. Teror itu pun dianggap bukan untuk menghalangi kebebasan pers.
“Enggak lah (mengancam kebebasan pers). Saya lihat dari media sosialnya Fransisca yang wartawan Tempo itu, dia justru minta dikirimin daging babi,” kata Hasan.