JAKARTA – Ahli kemiskinan sekaligus Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Arief Anshory Yusuf, mengungkapkan potensi besar program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto.
Menurut kajian Dewan Ekonomi Nasional (DEN), program ini mampu menciptakan 1,9 juta lapangan kerja baru sekaligus menekan angka kemiskinan hingga 5,8%.
“Saya rasa kami dari DEN menyampaikan kajian tentang potensi dari dampak MBG ini terhadap penyerapan tenaga kerja juga kemiskinan. Jadi intinya program ini sangat bagus sekali dalam konteks menciptakan lapangan kerja baru sampai 1,9 juta, lalu kemudian menekan kemiskinan itu bisa berkurang mencapai 5,8 %,” kata Arief dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (20/3).
Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan bersama Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (19/3) Prof. Arief menjelaskan bahwa program MBG memberikan dampak nyata bagi keluarga Indonesia.
Sebagai contoh, sebuah keluarga dengan tiga anak dapat menerima bantuan hingga Rp 600.000 per bulan dari MBG, ditambah Rp 200.000 dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Rp 200.000 dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Ia menyebut program MBG yang berjalan sangat progresif ini perlu dipastikan berjalan dengan baik dengan segera melakukan business process review lalu audit rutin oleh BPKP, kemudian memberikan ruang untuk peran serta masyarakat, agar bisa melakukan monitoring, dan memperkuat pengawasan terkait bahan-bahan yang kalau tidak perlu impor tidak usah diimpor.
“Nah ini kita membuat rantai pasok terjaga sehingga impact nya seperti yang diharapkan tapi sekali lagi mari kita jaga bersama,” tandas Arief.